Ada masalah ada solusi, dan solusi berkaitan dengan situasi dan kondisi, di samping memahami karakteristiknya, dalam hal ini karakteristik buah catur Benteng.
Langkah pertama putih seperti ini, Bd5-d3!
- Situasi dan kondisi Raja hitam berada di baris terakhir, tak bisa lagi melangkah mundur, kecuali memang niat nyemplung di got (keluar dari papan catur).
- Karakteristik Benteng hanya bisa melangkah di sepanjang baris dan lajur. Tidak boleh Benteng melangkah jinjit, ngangkang dan seterusnya secara diagonal, meski Bentengnya mabuk, termasuk pecaturnya.
- Langkah pertama putih tadi menggerakkan Benteng di lajur d (d1-d8), dan menempati petak d3 (petak lajur d lainnya d4, d2, d1, kebetulan yang diambil contohnya Benteng menempati petak d3).
- Sekarang Raja hitam mau ke mana?. Ke petak c8 (Rd8-c8), Benteng putih akan menempati petak b3 (Bd3-b3), tujuannya supaya Raja hitam gak bisa nyebrang lajur b. Terpaksa Raja hitam kembali ke petak semula, dan mati selangkah kemudian (Bb3-b8+, mat).
- Prinsip yang sama berlaku jika Raja hitam melangkah ke petak e8. Benteng putih akan membatasi pergerakan Raja hitam dengan menempati petak f3 (Bd3-f3, kemudian Bf3-f8+, mat).
Contoh lain, Benteng bergerak atau melangkah di sepanjang baris dan Raja hitam tetap mati dalam 3 langkah dengan menggunakan prinsip yang sama (batasi gerak Raja hitam supaya Raja hitam gak bisa nyebrang) seperti ini:
- Mudah, bukan?.
- Tidak sulit dan rumit, bukan?.
- Kalau masih cenat-cenut juga, masih gak paham juga, ya sudah.
- Bubar aja.
Gens Una Sumus.
*****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H