Mohon tunggu...
ajuanggie
ajuanggie Mohon Tunggu... Lainnya - human being

Tak berbeda dengan makhluk Tuhan lainnya..

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Mencari Awkarin!

28 Juli 2016   22:01 Diperbarui: 4 April 2017   18:19 34319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oh yaa satu lagi, Awkarin seringkali memakai pakaian yang serba terbuka, keberaniannya dalam mengekspose tubuh memang terbilang cukup berani untuk ukuran gadis 19 tahun. Dalam Vlog pribadinya pun, Awkarin kerap berkata kasar dan cenderung kotor yang agak mengganggu telinga kita. Dengan follower sebanyak itu, tentu saja banyak netizen khawatir bahwa Awkarin akan menjadi role model dan pantas untuk ditiru. 

Salahkah Awkarin? Gaya bebas apa yang dia pilih? Atau justru kita para penikmat sosial media yang harus bijak menentukan siapa yang patut kita ikuti?

Awkarin kini
Awkarin kini
Tangan saya mengelus dada dengan mulut menganga ketika lihat postingan Awkarin dengan mantan kekasih nya, Gaga Muhammad yang baru berusia 16 tahun itu. Terkesan penganut seks bebas, tanpa ragu dan tidak malu mereka memperlihatkan keintiman di media sosial. Pacaran vulgar ala Awkarin dan Gaga, menjadi hujatan para netizen.

Adegan kissing atau pelukan sudah biasa menghiasi akun Instagram @awkarin.  Yuup...gadis inipun rajin mengupload video-video seputar kehidupannya. Banyak orang berpikir ketika mengintip Vlognya : "Gila nih cewek, freak!!. Gue ga peduli juga sama kehidupan elo!!". Tapi dibalik cibiran itu, kalian perlu juga tahu, bahwa followers Awkarin terus memintanya untuk mengupload video-video terbarunya. Kita tunggu saja.

Pencarian saya atas Awkarin tidak cukup sampai disitu. Mari kita lihat keluarganya. Apakah dia korban broken home? Atau dia tidak cukup diberi kasih sayang oleh keluarganya? Coba kita lihat foto Awkarin dan keluarga berikut:

Keluarga Awkarin
Keluarga Awkarin
Harmonis kan! Dia bukan broken home apalagi kurang kasih sayang, saya rasa. Awkarin terlahir dari keluarga dokter. Tentu bukan gadis keturunan sembarangan.  Dalam asumsi saya, Awkarin hanya kurang tepat dalam memaknai pergaulan remaja. Pada umumnya, remaja ingin memperoleh kebebasan emosional.

Mereka cenderung ingin bebas melakukan apa saja yang mereka sukai, berteman dengan siapapun yang mereka mau. Dalam masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, seorang remaja senantiasa berusaha agar pendapat atau pikiran-pikiran mereka diterima oleh sekitar. Dan menurut pribadi saya, pergaulan atau pertemanan mampu merubah perilaku seseorang. Sekarang tinggal bagaimana kita bijak memilih lingkaran di sekitar kita.

Awkarin patut dikasihani? Saya rasa tidak. Dia patut diberi arahan, bahwa hidup bebas tak melulu harus rock and roll atau berbau “okem”. Dia patut diberi tahu bahwa pendidikan adalah hal penting yang bisa menentukan hidup jangka panjang dia.

Bukan kita yang memberi dia arahan, tapi ayah ibu Awkarin. Kemana mereka? Apakah mereka mengijinkan Awkarin dengan gaya bebasnya? Atau malah Awkarin terlalu kepala batu sehingga orang tua tidak pernah dia dengarkan.

Entahlah... saya cuma bisa berasumsi. Karena lagi-lagi saya tidak kenal Awkarin. Namun kisah Awkarin cukup menarik minat otak saya, bahwa kehidupan itu bisa berubah kapan saja, tanpa permisi. Siapa saja bisa seperti Awkarin, tapi siapa pun juga bisa menjauh dari perilaku Awkarin. Selamat memilih!

Catatan kecil: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun