untuk J
Kamu sudah melewati jalan ini
Jika pun tanpa tugu kenangan
Jejakmu selalu ada
Di antara para petani yang kamu lewati
Yang kini masih berjuang untuk tanah!
Kehidupan bukan mati
Bagi sesama
Aku ingat kamu
Bagaimana jalanan mengejek langkahmu
Terseok-seok di antara sesama derita
Menuju tugu yang tak kau kehendaki
Dan perempuan-perempuan yang menangisi nasibmu
Hingga katamu:
"Janganlah kamu menangisi aku
melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu!
Sebab lihat, akan tiba masanya orang berkata:
berbahagialah perempuan mandul
berbahagialah perempuan yang rahimnya tidak pernah melahirkan,
dan yang tidak pernah menyusui."
Tetapi tugu yang  kamu bangun di hati para petani
Menjadi  litani tiada henti:
Air mata yang jatuh ini selalu berjanji:
Berganti kemakmuran
Amin.
Pedan di Minggu Palma, 20 Maret 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H