Inilah dunia baru yang harus kita pahami bahwa kita kini benar-benar  hidup di dunia fana dan juga dunia maya. Apa yang terjadi di dunia maya mempengaruhi juga kehidupan nyata. Hidup antara ada dan tiada itu menjadi nyata. Perjuangan kita pun harus hadir di dunia maya dan kita perlu menguasai alat-alatnya.
***
Kitalah sang pembawa "apa itu keindahan" kepada orang-orang yang kita cintai baik di dunia nyata seperti saat ini maupun di dunia maya. Dan tentu kita bukan hanya akan menjadi kritikus selamanya, tetapi juga bekerja mewujudkannya..sehingga kata dan perbuatan jumbuh atau sesuai sehingga kita menjadi manusia yang penuh dan berbangga hati dilabeli berbudaya.Â
Sebagian dari kita telah berusaha dan tentu terus berusaha....Kita sebagai organisasi dan komunitas seni dan budaya, juga seharusnya mempunyai plan dan tahap bagaimana membangun kekuatan terlebih kita percaya bahwa kebudayaan adalah kekuatan untuk membangun bangsa sebagaimana dalam konsep Trisakti.
Di Sri Langka, ada satu grup teater, yang tak hanya berteater untuk menghibur di jalan-jalan  atau panggung kesenian tetapi juga membangun kekuatan dan mengkonsolidasikan masa rakyat. Grup teater itu memfungsikan dirinya juga sebagai alat untuk mengumpulkan pengetahuan dan perasaan rakyat dengan terjun ke kampung-kampung dan mementaskan atau membikin naskah berdasarkan perjalanan riset atau turba di kampung-kampung  tersebut.
Dari pertemuan ke pertemuan dengan rakyat, menghidupi dan menghidupkan  teater di tengah rakyat dan bersama rakyat, seharusnya akan menghasilkan juru bicara dan pemimpin  rakyat; yang (ke depan) bisa mendudukkan Wakil Rakyat atau Utusan Daerah di forum resmi negara untuk memperkuat politik kebudayaan kita: mewujudkan Keadilan dan Kemakmuran  yang tak lain adalah  mewujudkan tujuan berbangsa dan bernegara Indonesia seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 itu:  melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; Â
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
*****
Kota Benteng, 13 Mei 2023, Mohon Maaf Lahir dan Batin!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H