buruh separo harga
tiada perlindungan
tiada persamaan,
sarat dimuati beban
Kami telah berseru dari balik dinding pingitan
dari dendam pemaduan
dari perdagangan di lorong malam
dari kesumat kawin paksaan :
Kami manusia .
Jelas, tanpa kata yang rumit, SS menunjukkan pada kita tentang sikap dan keberanian dalam memperjuangkan kebebasan wanita yang dalam masa pasca kemerdekaan 1945 masih banyak dibelenggu oleh kebudayaan patriarkhi sebagaimana yang telah juga dilawan Kartini, putri Jepara : "Kami telah berseru dari balik dinding pingitan...Walau begitu SS tetap waspada terhadap bahaya imperialisme yang mulai menggerogoti kemerdekaan Rakyat Indonesia dan siap sebagai prajurit tempur: "Kami adalah sebagian anggota pasukan jang terdepan... "
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H