Mohon tunggu...
AJ Susmana
AJ Susmana Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

AJ Susmana, dilahirkan di Klaten. Dapat dihubungi via Email ajsusmana@yahoo.com Selain menulis, berbagai isu sosial, budaya dan politik, juga "menulis" lagu.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Visi Politik Kertanagara

7 Februari 2023   22:16 Diperbarui: 7 Februari 2023   22:22 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kita pun tahu, pada tahun kelahiran Hayam Wuruk, 1334 M,  Gajah Mada, sebagai seorang Patih Majapahit yang baru saja dilantik   mengucapkan sumpah yang kemudian terkenal sebagai Sumpah Palapa  yaitu tekad  hendak menyatukan Nusantara di bawah Majapahit. Apa yang menjadi landasan Sumpah Palapa? Apakah hanya sekadar program politik Majapahit untuk memperluas wilayah kekuasaan?

Setidaknya, kalau kita membaca peristiwa-peristiwa sejarah sebelum Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa, politik Nusantara dihadapkan pada politik penaklukan Kekaisaran Mongol yang berjubah China yaitu Khubilai Khan, pendiri Dinasti Yuan. Itulah yang dihadapi secara langsung oleh Kertanagara, Raja Singhasari. Kertanagara pun mulai bersiap menghadapi penyerangan Mongol dengan mengirimkan bala tentara melalui ekspedisi Pamalayu  agar bisa mencegah bala tentara Mongol memasuki perairan Jawa dan menjalin persekutuan dengan negara-negara Asia Tenggara seperti Champa yang menolak tunduk pada Kekaisaran Mongol.

Dengan begitu Kertanagara mempunyai visi politik menyatukan Nusantara sebagai persiapan  menghadapi kekuatan super power pada waktu itu: Kekaisaran Mongol. Sayang sekali, Singhasari di bawah kuasa Kertanagara yang sudah bersiap itu tidak mendapatkan kesempatan untuk menghadapi bala tentara Mongol. Kertanagara dijatuhkan dan Singhasari pun tamat. Tetapi jelas bagi kita, visi Kertanagara tidak pernah tamat dan berakhir. Di bawah Raja Putri: Tribhhuwana Tunggadewi, yang juga adalah cucu Kertanagara; dan Mahapatih Gajah Mada,  visi Kertanagara itu semakin dikukuhkan dengan Sumpah Palapa.

Republik Indonesia yang masih dalam perjalanan: yang seharusnya terus mendaki menuju puncak,  lihatlah pada Kecerdasan, Keberanian dan visi Kertanagara dan penerusnya daripada terus berada dalam situasi "Paregreg" mengobarkan kebencian sesama bangsa atas nama SARA: Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan yang terbukti memperlemah Majapahit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun