untuk Herakleitos dan Bung Karno
Aku tak  ingin menjadi  penghibur
Menyalakan lilin di pesta poramu
Yang kau pikir abadi
Aku ingin menyalakan api
Yang panasnya membakar
Gedung-gedung keangkuhanmu
Lalu kamu berpikir  tentang keberadaan
Benarkah Tuhan  bersemayam
Di gubuk orang-orang miskin?
Di malam yang pengecut
Kamu letakkan api keserakahan di gubuk si miskin
Orang-orang miskin menjerit
Karena Tuhan telah diusir
Hingga di pagi yang cerah
Orang-orang miskin membaca:
DILARANG MENDIRIKAN BANGUNAN APAPUN Â DI ATAS TANAH NEGARA
Orang-orang miskin mulai memunguti sisa
Orang-orang kaya mulai  mengumpulkan kelebihan
Di malam yang dingin
Dari lantai yang tak terjamah
Kamu melihat tarian api di gubuk si miskin
Di atas tanah Negara
Kau pun mendengar alunan lagu lama
Merayu menyeru tentang perubahan
Berulang-ulang bagaikan litani keabadian:
Segala sesuatu berasal dari  api!
Kota Bumi, Â 15 September 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H