Mohon tunggu...
MUHAMMAD AZRIL ALFARIDZI
MUHAMMAD AZRIL ALFARIDZI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia

Sedang berproses dalam pembelajaran

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Diet Keto: Memahami Pengertian, Cara Kerja, Manfaat, dan Risiko

9 Januari 2025   20:11 Diperbarui: 9 Januari 2025   20:11 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Diet ketogenic, atau yang lebih dikenal dengan diet keto, telah menjadi salah satu tren diet yang ada di kalangan masyarakat modern, namun masih banyak Masyarakat awam yang belum tau akan tentang ap aitu diet Keto. Diet ini menekankan pada konsumsi lemak tinggi dan karbohidrat sangat rendah untuk membantu tubuh mencapai kondisi yang disebut ketosis. Ketosis adalah keadaan di mana tubuh membakar lemak sebagai sumber energi utama, bukannya karbohidrat. Dalam tulisan ini, kita akan membahas apa itu diet keto, bagaimana cara kerjanya, serta manfaat dan risikonya berdasarkan berbagai penelitian dan artikel yang telah ada.

Apa Itu Diet Keto?

Diet keto adalah pola makan yang mengutamakan konsumsi lemak dalam jumlah tinggi, protein moderat, dan karbohidrat sangat rendah. Biasanya, dalam diet ini, asupan karbohidrat dibatasi hingga hanya 5-10% dari total kalori harian. Sebagai gantinya, sekitar 70-80% kalori berasal dari lemak, dan sisanya sekitar 20-25% berasal dari protein.

Untuk mencapai kondisi ketosis, tubuh harus dipaksa untuk mengubah sumber energi utamanya dari glukosa yang berasal dari karbohidrat, menjadi keton yang berasal dari lemak. Proses ini memerlukan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung pada kondisi tubuh individu.

Bagaimana Diet Keto Bekerja?

Dalam kondisi normal, tubuh menggunakan glukosa yang diperoleh dari karbohidrat sebagai sumber energi utama. Namun, dalam diet keto, ketika asupan karbohidrat sangat terbatas, tubuh mulai mengubah lemak menjadi keton melalui proses yang disebut ketogenesis. Keton ini kemudian digunakan oleh tubuh, termasuk otak, sebagai sumber energi pengganti glukosa.

Diet ini bekerja dengan mengurangi kadar insulin dalam tubuh. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk mengatur kadar gula darah. Dengan menurunkan kadar insulin, tubuh lebih mudah membakar lemak yang tersimpan sebagai energi.

Manfaat Diet Keto

  1. Penurunan Berat Badan: Salah satu manfaat paling populer dari diet keto adalah penurunan berat badan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet keto dapat membantu individu menurunkan berat badan lebih cepat dibandingkan dengan diet rendah lemak tradisional. Hal ini karena tubuh membakar lemak lebih efisien dalam kondisi ketosis. Selain itu, diet keto dapat mengurangi nafsu makan, yang membuat seseorang lebih mudah mengurangi asupan kalori.
  2. Meningkatkan Kesehatan Jantung: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet keto dapat mengurangi faktor risiko penyakit jantung, seperti kadar trigliserida dan kadar kolesterol jahat (LDL). Hal ini berkaitan dengan konsumsi lemak sehat yang ditemukan dalam diet keto, seperti lemak tak jenuh tunggal dan lemak omega-3.
  3. Meningkatkan Kinerja Otak: Ketika tubuh berada dalam keadaan ketosis, otak mulai menggunakan keton sebagai sumber energi utama. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa keton dapat menjadi sumber energi yang lebih efisien bagi otak, yang dapat meningkatkan konsentrasi dan kinerja mental.
  4. Mengontrol Diabetes Tipe 2: Diet keto telah terbukti efektif dalam mengatur kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Dengan mengurangi konsumsi karbohidrat, kadar gula darah cenderung lebih stabil, dan beberapa pasien bahkan dapat mengurangi penggunaan obat-obatan.

Risiko Diet Keto

Meskipun diet keto memiliki berbagai manfaat, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan, terutama jika diet ini tidak dilakukan dengan pengawasan yang tepat.

  1. Kekurangan Nutrisi: Diet keto yang sangat terbatas dalam konsumsi karbohidrat dapat mengurangi asupan beberapa jenis makanan yang kaya akan vitamin dan mineral, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Kekurangan serat dan mikronutrien tertentu dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti sembelit dan defisiensi nutrisi.
  2. Efek Samping Awal: Pada awal menjalani diet keto, banyak orang mengalami apa yang disebut sebagai "keto flu". Gejalanya meliputi sakit kepala, kelelahan, mual, dan pusing. Gejala ini biasanya bersifat sementara, namun bisa mengganggu bagi sebagian orang.
  3. Risiko Jangka Panjang: Beberapa penelitian menyarankan bahwa diet keto yang terlalu tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, terutama jika lemak yang dikonsumsi berasal dari sumber yang tidak sehat, seperti daging olahan dan produk susu tinggi lemak.
  4. Gangguan Pencernaan: Karena diet keto rendah serat, beberapa orang dapat mengalami gangguan pencernaan, seperti sembelit. Hal ini bisa diatasi dengan mengonsumsi lebih banyak sayuran rendah karbohidrat dan suplemen serat.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun