Mohon tunggu...
Antonius Jonathan
Antonius Jonathan Mohon Tunggu... -

"Adilkah menyalah - nyalahkan Kurawa sambil mendewa - dewakan Pandawa? Mengapa kita begitu terpengaruh pada dalang wayang kulit yang selalu mengajarkan bahwa Kurawa itu jahat, sedangkan Pandawa itu baik?"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Potensi Indonesia yang Tergerus

27 Februari 2014   02:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:26 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

The Tielman Brothers, salah satu grup musik rock n' roll asal Indonesia yang besar namanya di Negri Kincir Angin, Belanda. memainkan campuran musik Indonesia dengan budaya barat dan dengan sentuhan - sentuhan musik keroncong. White Shoes and The Couples Company, grup musik Indonesa masa kini yang musiknya berkiblat pada musik Indonesia era golden age tahun 60'an, nama grup ini sudah tenar di festival - festival musik mancanegara, seperti di Prancis, India, dan Thailand, bahkan sampai ke Amerika Serikat. Gugun Blues Shelter yang sudah terbiasa bermain di luar negri, salah satunya tampil di acara Hard Rock Calling di London. Sandy Sandhoro, yang namanya juga sudah terkenal di panggung musik mancanegara. Musik - musik Indonesia yang mempunyai potensi di dunia internasional tapi tidak laku di negaranya sendiri.

Kiblat musik di Indonesia memang tidak lepas dari musik - musik mancanegara, dan ternyata musik - musik karya anak bangsa beberapa sudah mempunyai namanya di luar negri. Pertanyaannya adalah, apakah masyarakat Indonesia menyadari kara - karya yang dihasilkan dari musisi Indonesia berkualitas tersebut? Budaya K-Pop yang sudah terlalu melanda Indonesia, yang kadang membuat para fans K-Pop ini sudah buta akan musik - musik berkualitas di sekitarnya, budaya musik - musik Amerika yang sudah merasuk di dalam darah masyarakat sejak dahulu, seolah - olah membenamkan nama - nama musisi Indonesia yang berkualitas ini. Masih banyak musisi - musisi Indonesia yang berkualitas dari yang saya sebutkan di atas, hanya mereka kurang publikasi.

Lemahnya pemikiran masyarakat Indonesia yang terlalu mudah dibawa arus pasar industri musik menjadi penyebabnya. Dimulai dengan invasi lagu cinta - cintaan yang mendayu - dayu, atau dikenal dengan istilah pop melayu, padahal jika ditelisik lebih dalam musik melayu yang murni itu sendiri lebih indah didengar. Budaya musik Amerika memang sepertinya tidak bisa dihindarkan lagi dari telinga pecinta musik Indonesia. Musik - musik yang mereka tampilkan memang cukup berkualitas, tapi ketika anda mendengarkan musisi - musisi 'underground' Indonesia, bisa dibilang kualitas musik yang kita punya tidaklah kalah, bahkan bisa dibilang mengalahkan musik - musik dari Amerika. Belakangan dengan masuknya musik K-Pop ke Indonesia membuat telinga - telnga yang pemikirannya mudah dibawa arus menjadi suka akan jenis musik seperti ini. Kumpulan boyband dan girlband ini membius para rakyat Indonesia.

Pengalaman yang saya dapat ketika mengobrol dengan para fans K-Pop ini adalah mereka cendrung mendewa - dewakan musik ini. Lumrah memang, mengingat saya juga pecinta musik - musik beraliran britpop, dan mendewakan musik jenis ini. Namun seolah - olah para pecinta musik K-Pop ini menjadi buta dengan musik - musik di sekitarnya, mereka cendrung fanatik, sampai - sampai mempelajari bahasa dan budaya Korea. Tidak salah memang, namun jika melihat banyaknya budaya yang kita miliki, mengapa mereka tidak mencoba untuk belajar setidaknya salah satu kebudayaan Indonesia? Saya sendiri tidaklah munafik, saya memang belum mempelajari kebudayaan Indonesia dengan baik.

Tapi mari kita coba melihat apa yang telah dilakukan para musisi - musisi 'underground' di Indonesia. Barry Likumahuwa dengan Barry Likumahuwa Project - nya telah membuat musik yang dikolaborasikan dengan musik - musik tradisional Indonesia, White Shoes and The Couples Company yang telah mengeluarkan album barunya yang berisikan lagu - lagu daerah dengan aransemen masa kini. Karya - karya luar biasa telah dilahirkan oleh musisi - musisi dalam negri.

Kita memang tidak bisa menolak kultur musik dari mancanegara seperti Amerika,Inggris, dan lain - lain. Musik K-Pop juga tidaklah jelek. Yang jelek adalah sekelompok fans yang terlalu fanatik. Seperti agama saja, agama mengajarkan hal - hal yang baik, fanatik tidak salah asalkan anda tidak buta terhadap masyarakat beragama lain di sekitar anda, dan tentunya bisa menghargai mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun