Mohon tunggu...
Ajmal Luthfi
Ajmal Luthfi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tertarik pada bidang ekonomi, sosio-kultural masyarakat, fenomena yang riil terjadi di masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Baru dalam Kesehatan, Apa yang Perlu Diperhatikan?

10 Mei 2024   02:06 Diperbarui: 30 Mei 2024   13:20 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selanjutnya adalah aksesibilitas yang sangat luas bahkan tidak terbatas. Penggunaan media seperti media sosial misalnya, memiliki aksesibilitas yang sangat mudah dan sangat luas untuk seluruh masyarakat. Kita bisa menanyakan mengenai keluhan kesehatan kita ketika sedang berada di kantor tanpa harus pergi ke rumah sakit, atau rumah sakit bisa menuliskan kampanye kesehatan pada situs web atau akun institusi di media sosial yang bersifat 'kekal' selama yang dikehendaki untuk bisa menjangkau audiens tanpa harus menyewa ruang iklan dalam koran misalnya yang setiap hari pasti diperbaharui dan edisi sebelumnya menjadi usang.

Lalu kelebihan yang diberikan oleh penggunaan media baru adalah kemungkinan yang terus mendapatkan perbaikan dan perkembangan. Hal ini merujuk pada teknologi dan saluran media komunikasinya. Contoh, pada saat awal kemunculan situs web, fitur yang ada masih terbatas hanya menuliskan informasi saja, sekarang pada situs web kita bisa menjadwalkan pertemuan dengan dokter, menemukan promo layanan, mengadukan kendala, dan banyak hal lainnya. Perkembangan teknologi dan kemampuan dari media baru inilah yang dimaksudkan kepada kelebihan kemungkinan yang 'tak terbatas' untuk memberikan kemampuan komunikasi dan menyesuaikan kebutuhan kita.

Kekurangan

Tak dapat dipungkiri, media baru memiliki kekurangan utama yaitu sifatnya yang memerlukan 'pembelajaran' dahulu kepada penggunanya untuk bisa menggunakan saluran ini secara maksimal. Untuk generasi yang lebih muda mungkin proses pembelajaran ini akan lebih cepat dan kita bisa menggunakan media baru untuk berkomunikasi dengan dokter dan melakukan konsultasi daring/ Namun untuk generasi yang lebih tua hal ini menjadi sebuah kendala yang dihadapi karena kemampuan pembelajaran yang menurun seiring pertambahan umur. Sehingga dalam beberapa kejadian malah akan lebih menyusahkan menggunakan media baru dibandugn datang langsung ke fasilitas kesehatan untuk mendapat layanan.

Kekurangan lainnya berasal dari teknologi komunikasinya itu sendiri yang memiliki ketergantungan pada banyak hal, sebut saja infrastruktur internet. Faktor tidak meratanya infrastruktur atau masih mahalnya layanan internet beserta turunannya dapat memengaruhi penggunaan media baru ini. Ini juga yang masih menjadi pembatas utama terutama pada negara kita untuk bisa menerapkan teknologi yang lebih maju dalam proses komunikasi kesehatan terkhusus pada kalangan internal tenaga kesehatan dan institusi kesehatan.

Yang terakhir namun menjadi hal yang sangat berbahaya terutama pada level individu adalah adanya kemungkinan penyampaian informasi yang salah bahkan palsu yang kita kenal dengan hoax. Kembali pada sifat media baru yang memberikan aksesibilitas dan fitur yang sangat luas kepada semua kalangan, kadang kala ada pihak-pihak yang malah menyebarkan informasi yang salah mengenai kesehatan. Sebut saja adanya pesan berantai dalam media perpesanan mengenai bahaya dari mandi ketika malam hari, atau yang mungkin kita semua pernah dapatkan adalah banyaknya tulisan mengenai penanggulangan dari Covid-19. Tanpa adanya pengetahuan dari masyarakat, informasi yang salah ini bisa saja dianggap sebagai kebenaran. Ini sangat berbahaya karena kembali lagi bahwa kesehatan berkaitan langsung dengan kondisi fisik dan mental manusia, informasi yang salah bisa membahayakan kondisi dan keselamatan dari fisik dan mental manusia. Maka hal ini sangat penting untuk disikapi oleh seluruh pihak.

Penutup

Media baru dalam dunia kesehatan mengubah banyak hal dalam bagaimana komunikasi dilakukan oleh pihak-pihak yang berkaitan. Bagaimana saluran komunikasi baru memberikan kesempatan dan kemungkinan baru untuk bisa dilakukannya komunikasi antara pengguna jasa kesehatan dan penyedia layanan kesehatan, serta bagaimana interaksi langsung bisa digantikan oleh interaksi yang dijembatani oleh media baru. Namun penggunaan media baru ini juga bukannya tanpa kekurangan dan efek negatif, perlunya sosialisasi dan edukasi mengenai media baru itu sendiri serta bagaimana masyarakat memilih dan memilah informasi yang terdapat didalamnya serta bagaimana infrastruktur yang mendukung penggunaan media baru dalam bidang kesehatan menjadi hal yang perlu dibenahi dan dikembangkan lebih lanjut

Daftar Pustaka

Institute of Medicine (US) Committee on Communication for Behavior Change in the 21st Century: Improving the Health of Diverse Populations. Speaking of Health: Assessing Health Communication Strategies for Diverse Populations. Washington (DC): National Academies Press (US); 2002. 6, New Communication Applications and Technologies and Diverse Populations.

Gomes, Jorge & Romo, Mrio. (2020). Information and Communication Technologies in the Healthcare: Future Trends for Project Success. 10.4018/978-1-7998-1204-3.ch101.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun