Ekstrakurikuler Macapat dalam Melatih Keterampilan Bahasa Siswa Sekolah Dasar
Ajizatur Rohmaniah, Muhammad Nofan Zulfahmi
Bahasa adalah bagian penting dari pendidikan, khususnya di tingkat sekolah dasar, dan berfungsi sebagai dasar untuk pemahaman budaya, berpikir kritis, dan kemampuan komunikasi. Meskipun pembelajaran bahasa seringkali berpusat pada aspek formal, seperti kosa kata dan tata bahasa, masih banyak upaya yang dilakukan untuk meningkatkan keterampilan bahasa secara integratif. Undang-undang Dasar 1945 Pasal 32 Ayat 2: yang menyatakan bahwa negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya masional.Â
Ekstrakurikuler atau sering disingkat eskul merupakan program sekolah yang dimana ekstrakurikuler bisa dijadikan wadah bagi siswa untuk mewadahi minat dan akatnya. Ekstrakurikuler sekolah juga merupakan bentuk program sekolah yang masuk ke dalam penilaian raport, artinya meskipun setiap sekolah menganggap ekstrakurikuler merupakan program peminatan tapi seara tidak langsung setiap siswa wajib minimal mengikuti 1 ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakat masing-masing (Sujaya, 2024:93). Bahasa daerah dapat diajarkan melalui ekstrakurikuler macapat yang diterapkan pada sekolah dasar.Â
Macapat merupakan salah satu seni tradisional Jawa dalam bentuk puisi yang memiliki aturan metrum tertentu. Kegiatan ekstrakurikuler berbasis seni dan budaya lokal, seperti "macapat", memberikan alternatif pendekatan yang interaktif dan menyenangkan. Siswa dilibatkan dalam kegiatan ekstrakurikuler macapat bukan hanya melatih keterampilan berbahasa, tetapi juga memperkenalkan siswa pada kekayaan budaya lokal. Menurut Piaget, anak menjalani urutan yang yang sudah pasti dari tahap-tahap perkembangan kognitif. Pada teori ini, anak diprediksi memiliki kematangan secara kuantitas maupun kualitas berdasarkan tahapan-tahapan yang dilaluinya. Pada tahapan ini pengintegrasian macapat ke dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat membantu mengasah keterampilan mendengar, berbicara, membaca, dan menulis siswa sekolah dasar (Marinda, 2020).Â
Adapun manfaat ekstrakurikuler macapat dalam melatih keterampilan Bahasa yaitu:
Melatih kemampuan mendengar dan berbicara
Pengembangan kemampuan mendengar dan berbicara adalah dua komponen penting dalam pengembangan bahasa, terutama selama jenjang sekolah dasar. Siswa dilatih untuk mendengarkan dan melafalkan tembang sesuai dengan aturan metrum dan irama dalam kegiatan macapat. Hal tersebut adalah bentuk upaya dalam meningkatkan daya ingat fonetik dan kepekaan terhadap pola intonasi bahasa. Pembelajaran melalui seni lisan seperti macapat dapat membantu siswa menangkap bunyi-bunyi bahasa yang berbeda dari bahasa yang mereka gunakan setiap hari. Macapat memungkinkan siswa menggunakan bahasa Jawa dengan tingkat yang lebih tinggi, yang meningkatkan pemahaman mereka tentang keragaman fonologi dan struktur Bahasa (Santoso et al, 2021).Â
Mengasah kemampuan membaca
Teks macapat terdiri dari puisi tradisional yang mengikuti aturan tertentu tentang jumlah suku kata dan pola rima. Membaca teks macapat mengajarkan siswa untuk memahami konteks dan arti dari setiap bait. Ekstrakurikuler ini dapat meningkatkan kemampuan membaca dan pemahaman siswa tentang teks sastra. Siswa juga dilatih untuk membaca teks dengan cermat dan memahami makna di balik kata-kata, yang secara tidak langsung meningkatkan keterampilan membaca kritis siswa tersebut. Selain itu, penggunaan bahasa Jawa dalam macapat membantu siswa menambah kosa kata mereka, terutama dalam hal sinonim dan makna kontekstual (Wijayanti, 2022).Â
Mengembangkan keterampilan menulis