Yunuraji primadi, No. 6
“Hayo, Tom! Kamu lagi apa? Jangan bunuh diri loh. Dosa!” Seru seorang teman sambil memegang Tomi, berharap Tomi tidak kaget dan tercebur ke sungai. Saat itu Tomi lagi duduk santai di pinggir sungai.
“Iya, nih. Kamu kenapa Tom? Kalo kecebur nanti airnya basah loh.” Jawab temannya Tomi yang lain.
“Kalian ini kenapa? Lepasin, Neni. Parkijo, bukannya airnya basah dari dulu?” Tanya Tomi sebal sambil melepaskan diri dari pegangan Neni dan menjawab pertanyaan Parkijo sekenanya.
“Lah, terus kamu sendiri lagi apa? Kok sore-sore begini bukannya balik ke rumah, malah bengong di pinggir sungai. Untung saja aku pegang. Kalau tidak, tenggelam dah.” Jawab Neni terkekeh.
“Iya, nanti gak asik loh kalo lu basahin airnya.” Kata Parkijo masih dengan kalimat maboknya.
“Bukannya kamu sendiri yang ceburin gue ke sungai?” Jawab Tomi tidak menghiraukan Parkijo.
“Idiihh… Siapa juga yang mau ceburin? Lagipula juga kenapa tadi tidak jawab pertanyaanku?” Tanya Neni.
“Duduk dulu, baru kujawab.” Setelah mereka duduk, Tomi berkata, “Ini, aku lagi berpikir berharap bisa bertemu sama orangtuaku. Soalnya selama ini tante Mira berusaha menyembunyikan sesuatu.”
“Yah… Semoga bisa ketemu yah.” Jawab Neni.
“Iyah. Kirain kamu sedih karena nanti kami tinggalin kamu.” Jawab Parkijo.
Tomi bengong mendengarnya dan melanjutkan khayalannya ditemani mereka sore itu.
Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community
Silahkan bergabung di FB Fiksiana Community
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H