Mohon tunggu...
Aji Wijaya
Aji Wijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama : Aji Wijaya NIM : 121211036 Jurusan : Akuntansi | Universitas Dian Nusantara Dosen Pendamping : Prof. Dr, Apollo, M. Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

The Cognitive Interview By Fisher and Geiselman (1992)

3 Juli 2024   12:26 Diperbarui: 3 Juli 2024   12:42 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Memory-Enhancing Techniques for Investigative Interviewing

                                                                                The Cognitive Interview by Fisher and Geiselman (1992)

Pendahuluan

Wawancara investigatif merupakan bagian yang sangat penting dalam proses penegakan hukum dan investigasi kriminal. Kualitas informasi yang diperoleh dari saksi atau korban sangat berpengaruh terhadap hasil dari penyelidikan dan penuntutan. Seringkali, saksi mengalami kesulitan dalam mengingat detail peristiwa yang mereka saksikan, terutama jika peristiwa tersebut penuh tekanan atau terjadi dalam situasi yang kacau. Oleh karena itu, teknik yang efektif untuk membantu saksi mengingat lebih banyak informasi dengan lebih akurat sangat diperlukan.

Dalam konteks ini, Fisher dan Geiselman (1992) memperkenalkan teknik wawancara kognitif, atau yang lebih dikenal sebagai Cognitive Interview (CI). Teknik ini didesain khusus untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas informasi yang diperoleh dari saksi melalui proses wawancara. CI tidak hanya membantu saksi mengingat lebih banyak detail, tetapi juga berusaha untuk mengurangi kemungkinan terjadinya distorsi memori atau informasi yang salah.

Teknik wawancara kognitif menggunakan prinsip-prinsip psikologis yang didukung oleh penelitian ilmiah tentang bagaimana manusia mengingat dan memproses informasi. Salah satu pendekatan yang digunakan dalam teknik ini adalah pendekatan 5W dan 1H (Who, What, When, Where, Why, dan How), yang bertujuan untuk memastikan bahwa pewawancara dapat menggali informasi dari semua aspek yang relevan dari peristiwa yang disaksikan.

Tujuan dari makalah ini adalah untuk menjelaskan secara rinci tentang teknik wawancara kognitif, bagaimana pendekatan 5W dan 1H diterapkan dalam wawancara investigatif, dan mengapa pendekatan ini sangat efektif dalam meningkatkan kualitas informasi yang diperoleh. Kami juga akan menyertakan contoh penerapan teknik ini dalam wawancara investigatif dan bagaimana setiap elemen 5W dan 1H dapat membantu mengungkap detail yang mungkin terlewatkan.

Dalam upaya untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang teknik ini, kami juga akan menyertakan ilustrasi visual dari pendekatan 5W dan 1H yang digunakan dalam proses Investigative Interviewing. Dengan demikian, diharapkan pembaca dapat memahami pentingnya teknik wawancara kognitif dan bagaimana penerapannya dapat memperkuat proses investigasi.

Apa Itu Cognitive Interview?

Teknik wawancara kognitif adalah metode yang dirancang untuk meningkatkan jumlah dan kualitas informasi yang diperoleh dari saksi. Teknik ini menggunakan berbagai strategi psikologis untuk membantu saksi mengingat peristiwa dengan lebih detail. Cognitive Interview (CI) berfokus pada aspek-aspek kognitif dari proses mengingat, dengan tujuan meminimalkan pengaruh negatif dari berbagai faktor yang dapat mengganggu ingatan saksi.

CI terdiri dari beberapa tahap, termasuk membangun hubungan dengan saksi, mengaktifkan konteks memori, menggunakan teknik visualisasi, dan membiarkan saksi menceritakan kembali peristiwa dalam urutan yang berbeda. Setiap tahap ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan saksi dalam mengingat detail peristiwa dengan lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun