Mohon tunggu...
ajito timothy
ajito timothy Mohon Tunggu... Dosen - Universitas San Pedro Kupang NTT

Dosen

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pendidikan atau Bisnis, Komersialisasi Sekolah dan Pengaruhnya terhadap Kualitas Pendidikan

7 Desember 2024   12:00 Diperbarui: 7 Desember 2024   12:21 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

2. Pendidikan Berorientasi Profit

Pendidikan dilihat sebagai lahan bisnis yang menjanjikan untuk diperdagangkan, ada kecenderungan untuk mengutamakan keuntungan daripada kualitas pendidikan. Lembaga pendidikan mungkin lebih fokus pada aspek-aspek yang bisa menghasilkan uang, seperti meningkatkan jumlah mahasiswa atau menawarkan program-program yang menarik, daripada berfokus pada pengajaran yang bermutu dan pengembangan karakter mahasiswa. Hal ini dapat mengurangi integritas akademik dan mendorong pendidikan yang bersifat transaksional daripada transformasi pendidikan.

3. Komodifikasi Dosen dan Tenaga Pendidik

Dunia pendidikan yang semakin komersial, dosen dan tenaga pengajar tidak dipandang sebagai aset berharga tetapi sering kali diperlakukan sebagai "tenaga kerja" yang menghasilkan keuntungan. Beban kerja yang berlebihan, dan rendahnya kompensasi seringkali mengurangi perhatian dosen terhadap perkembangan profesional mereka dan kualitas interaksi dengan mahasiswa.

4. Kurangnya Regulasi yang Ketat

Regulasi yang kurang ketat terhadap lembaga pendidikan swasta memungkinkan mereka untuk menetapkan biaya yang tinggi tanpa pengawasan yang ketat. Hal ini membuka peluang bagi lembaga pendidikan untuk memaksimalkan keuntungan mereka, seringkali dengan mengabaikan kualitas pendidikan yang diberikan.

Banyak negara, termasuk Indonesia, ada pergeseran dalam paradigma pendidikan, di mana pendidikan tidak lagi dianggap sebagai hak dasar yang harus dijamin oleh negara, melainkan sebagai komoditas yang dapat diperdagangkan. 

Hal ini mempercepat komersialisasi sektor Pendidikan yang berisiko memperburuk kesenjangan sosial, di mana hanya mereka yang memiliki kemampuan finansial yang bisa mengakses pendidikan berkualitas, sementara kelompok marginal atau masyarakat miskin atau kurang mampu sering kali terpinggirkan. 

Untuk mencapai tujuan ini, sangat penting bahwa kesadaran kolektif dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk  pemerintah, lembaga akademik, dan masyarakat umum, berkolaborasi untuk melestarikan tujuan dasar pendidikan untuk menerangi keberadaan bangsa dan untuk menumbuhkan karakter generasi masa depan yang berkualitas. 

Mengembalikan pendidikan ke tujuannya yang terhormat merupakan langkah signifikan untuk mengurangi efek buruk yang berasal dari komersialisasi praktik pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun