Batang [10/02/2023]---Stunting sepertinya telah menjadi ancaman bagi warga Desa Gumawang. Tingginya angka pernikahan dini dan rendahnya tingkat pendidikan sumber daya manusianya membuat ibu dan anak harus mengalami fase pertumbuhan yang sulit.
Stunting merupakan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi ke anak dalam jangka waktu panjang sejak anak masih di dalam kandungan. Rendahnya tingkat pendidikan dan kesadaran akan pentingnya makanan bergizi merupakan akibat nyata dari kemiskinan struktural yang lama tidak dientaskan. Pihak Kementerian kesehatan mengatakan bahwa stunting merupakan ancaman yang membahayakan kualitas masyarakat Indonesia.
Di Desa Gumawang sendiri, lokus stunting menjadi salah satu fokus utama hingga mendapat perhatian dari desa dengan banyaknya program yang berkaitan dengan stunting seperti PMT, pemberian vitamin saat posyandu, dan lain-lain.
Melihat masalah ini, KKN TIM 1 Undip di Desa gumawang mencetuskan program pembuatan alat budidaya sederhana yakni BUDIKDAMBER atau Budidaya Ikan Dalam Ember.
BUDIKDAMBER dilaksanakan dengan membuat prototype alat dari ember 80 Liter yang dilubangi di bagian bawah sebagai saluran air yang akan dikeluarkan jika kotor. Di bagian tutupnya juga dilubangi untuk media tanam akuaponik untuk menanam sayuran.
Jenis ikan yang bisa dibudidayakan dalam BUDIKDAMBER ini antara lain ikan lele, ikan gabus, ikan gurame, dan ikan patin. Sedangkan, jenis sayuran yang dapat ditanam dalam media akuaponiknya yaitu kangkung, daun bawang, cabai, hingga pokcoy.
Pengenalan alat BUDIKDAMBER di Desa Gumawang oleh Tim KKN dilaksanakan di Balai Desa Gumawang pada hari Jumat, 10 Februari 2023, bersama Ibu-ibu PKK Desa Gumawang.
Ibu-ibu PKK yang hadir dalam pelaksanaan pengenalan BUDIKDAMBER tampak antusias dengan adanya pemaparan dari Tim KKN tentang BUDIKDAMBER ini. Setelah pemaparan, Tim KKN Undip juga mengajak 2 Ibu-ibu dari PKK untuk membuat media tanam akuaponik bersama. Ibu-ibu PKK mengatakan bahwa, dalam pelaksanaannya Ibu-ibu menilai program ini sangat baik dan menarik. Hanya saja, mengingat modal yang diperlukan untuk pembuatan alat BUDIKDAMBER cukup banyak.
Kegiatan diakhiri dengan penyerahan 3 prototype alat BUDIKDAMBER kepada PKK untuk selanjutnya ditempatkan ke Dukuh Tabelan, Dukuh Jetis, dan Dukuh Rejosari yang dinilai memerlukan alat BUDIKDAMBER ini di area dukuhnya untuk mengatasi stunting.
Tim KKN Undip melaksanakan program ini dengan harapan dapat membantu masalah lokus stunting yang ada di Desa Gumawang dan membuat anak-anak Desa Gumawang tercukupi gizinya sehingga dapat mengejar tingkat pendidikan yang lebih tinggi untuk perkembangan Desa Gumawang yang lebih maju ke depannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H