Tidak ada kesuksesan yang lahir tanpa melalui rangkaian kesulitan.
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang wajib diselesaikan oleh mahasiswa tingkat akhir untuk memperoleh gelar sarjana. Mahasiswa yang lama menunda penyelesaian skripsi maka semakin lama ia memperoleh gelar sarjana. Jika sudah terlanjur terlalu lama maka saat ini adalah waktu untuk berjuang menyelesaikannya.
Menulis pada umumnya adalah kegiatan mengelola informasi yang telah diperoleh dari aktivitas membaca secara mendalam. Setiap kali membaca, informasi akan tersimpan di dalam pikiran. Itu lah mengapa orang yang mampu berbicara secara panjang lebar di depan umum dikatakan terampil sebab ia telah memiliki berbagai informasi yang siap untuk dibagikan di dalam pikirannya.
Membagikan informasi bukan sekadar memberi apa yang diketahui tetapi mengetahui apa yang dibagikannya itu bermanfaat dan bermakna atau tidak. Kesiapan adalah hal yang paling utama dalam memahirkan diri atau membuat diri terampil dalam berbagai kegiatan salah satunya menulis.
Menulis bisa menjadi hal paling sulit bahkan mudah. Keduanya bergantung apa yang dibaca, aktivitas apa yang dilakukan, berapa lama membaca, adakah waktu luang untuk menulis, seberapa lama menyelesaikan tulisan, dan lain sebagainya. Beberapa hal tersebut sebenarnya sudah tertanam di dalam pikiran dan sudah tahu apa yang direncanakan bahkan mungkin sudah tahu kegiatan apa yang dilakukan setelah tulisan tersebut selesai. Kemampuan dalam diri seseorang tidak dibentuk dalam waktu singkat. Akan tetapi, memerlukan suatu proses yang dilakukan melalui serangkaian usaha.
Setiap usaha yang dilakukan maka proses akan terus berjalan seperti sebuah kendaraan yang terus melaju ke tempat tujuan. Jika kendaraan itu sengaja dihentikan maka tempat yang dituju akan semakin jauh dan memerlukan waktu yang lama untuk cepat sampai. Apa itu usaha? Usaha adalah mengerahkan segala sesuatu dari dalam diri untuk memperoleh hasil atau mencapai tujuan baik dalam bentuk tenaga, waktu, dan pikiran. Bagaimana usaha yang dilakukan?
Usaha yang dilakukan ialah dalam mengumpulkan referensi atau bahan bacaan, menelusuri artikel ilmiah melalui laman jurnal, berburu dan membaca buku-buku, surat kabar, bahkan menonton di kanal youtube.
Menyoal referensi, banyak hal yang perlu dicermati dalam menemukan bahan bacaan salah satunya melalui jurnal. Mahasiswa sering kali memperoleh pemahaman yang keliru mengenai jurnal dan artikel ilmiah. Jurnal adalah tempat publikasi untuk artikel ilmiah sama halnya dengan surat kabar. Sedangkan, artikel ilmiah ialah karya tulis yang diciptakan baik melalui penelitian atau hanya gagasan konspetual dari penulis.
Semakin rajin mahasiswa menelusuri dan membaca jurnal yang relevan dengan topik skripsi maka semakin kaya akan gagasan yang dimiliki sehingga dapat berpengaruh terhadap pola berpikir. Selain itu, berpengaruh terhadap kualitas isi skripsi. Adapun penentu kualitas isi skripsi terdapat tiga hal yaitu sebagai berikut.
- Perbanyak Baca Jurnal yang Relevan
Seperti yang telah dibahas di atas bahwa jurnal membuat penulis skripsi memiliki gagasan yang berbeda. Perbedaan ini akan terasa ketika sebelum dan setelah membaca artikel ilmiah dalam jurnal. Permasalahan di dalam skripsi yaitu pada Latar Belakang Masalah (LBM) adalah hal paling utama bagi penulis untuk mencermati berbagai fenomena yang terjadi baik secara empiris maupun teoretis. Empiris melalui pengalamam langsung dan teoretis melalui penelusuran bahan bacaan salah satunya jurnal. Jurnal yang mudah diakses untuk mahasiswa sarjana ialah jurnal berskala nasional bahkan bisa dikatakan lebih baik dipadukan dengan jurnal internasional (jika tidak terkendala oleh bahasa). Pada LBM ini penulis dituntut untuk memiliki permasalahan yang berawal dari penemuan di lapangan misalnya di sekolah. Permasalahan ini ditunjang melalui kegiatan observasi terhadap kegiatan belajar mengajar. Observasi akan merujuk pada beberapa hal yaitu (a) respons siswa terhadap materi ajar yang disajikan guru; (b) penggunaan metode/model/media oleh guru selama mengajar di kelas; atau (c) kemampuan siswa dalam menyelesaikan latihan kompetensi selama di kelas. Ragam permasalahan yang ditemukan menjadi peluang dalam menentukan topik penelitian. - Kuasai Penggunaan Ejaan dalam Bahasa Indonesia
Tulisan yang baik bukan hanya bergantung pada isi tulisan sehingga mencerminkan isi pikiran si penulis. Melainkan terlihat dari kemudahan dan ketepatan dalam membaca setiap rangkaian kata, kalimat, paragraf, hingga penggunaan tanda baca yang sesuai sehingga akan mudah dipahami dan dimaknai. Jika penulis kurang terampil dalam menggunakan tata bahasa yang sesuai dengan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) maka pembaca kurang antusias terhadap tulisan tersebut dan akan sulit dimengerti. Oleh sebab itu, mahasiswa sebagai calon guru yang akan mengajarkan ilmu yang telah didapat selama kuliah kepada para siswa perlu memperkaya wawasan dengan banyak membaca tentang penggunaan penulisan ejaan bahasa bahasa Indoneisa yang baik dan benar. Temuan paling sederhana namun cukup berpengaruh adalah penulisan kata depan/preposisi di- dengan kata yang merujuk pada tempat misal sekolah (disekolah seharusnya di sekolah) atau dengan kata kerja/verba tulis (di tulis seharusnya ditulis). Selain itu, penggunaan kalimat efektif perlu dipahami sebagai bagian dari penyampaian pesan atau maksud dari penulis meliputi kehematan kata, kesamaan bentuk, ketegasan makna, kesantunan, kepaduan makna, kelogisan makna, dan kesepadanan struktur. Penguasaan terhadap penggunaan ejaan yang sesuai menjadi bekal untuk berbagai kepada para siswa sehingga mereka dapat berbagi kembali kepada orang lain. Adapun skripsi menjadi karya fenomenal bagi mahasiswa tingkat akhir sebab tidak ada tugas berupa tulisan lain yang diselesaikan. Apa yang diketahui saat ini akan berdampak di masa mendatang dan apa yang telah diketahui di masa kini adalah dampak dari usaha yang terjadi di masa lalu. Â Â - Cermati Penggunaan Kutipan Langsung dan Tidak Langsung
Penulis perlu memberikan kontribusi terhadap karya tulisnya sebagai bagian dari kepemilikan dan keorisinalitasan karya tersebut. Banyaknya karya tulis yang dibaca tentu akan menambah wawasan serta pengaruh terhadap karakter tulisan. Pengaruh tersebut didapat dari pernyataan penulis/pakar baik dalam buku, jurnal, atau media lainnya kemudian disalin ke dalam tulisan. Akan tetapi, hal tersebut dapat menjadi kurang berkembangnya wawasan penulis jika hanya menyalin pernyataan pakar meskipun itu dapat dilakukan yang disebut dengan kutipan langsung. Satu hal yang mampu berkembangnya wawasan penulis adalah dengan menggunakan kutipan tidak langsung yaitu tetap merujuk pada pernyataan dari pakar yang dituju namun ada perubahan yang dilakukan oleh penulis skripsi melalui pemahamannya sendiri sebagai bagian dari kontribusi terhadap orisinalitas. Jika kedua naskah dilakukan uji kesamaan atau yang dikenal dengan uji plagiasi melalui turnitin atau plagiarism checker maka yang paling banyak ditemukan kesamaan adalah naskah dengan kutipan langsung sebab pernyataan asli dari penulis/pakar sudah banyak dipublikasikan dan dikutip oleh orang lain dalam tulisannya.
Berat atau ringan, sulit atau mudah bergantung pada kesiapan dan kemauan dalam diri untuk menyelesaikannya. Setiap mahasiswa akan mengalami fase berbeda setiap semester mulai dari tugas yang diberikan oleh dosen, waktu perkuliahan, biaya buku, dan lainnya. Namun, pengalaman tersebut bukan hanya berhenti pada saat selesai skripsi dan lulus, melainkan akan terus berlanjut ketika mulai mengajar siswa di sekolah.
Salah satu hal yang perlu dicermati ialah berusaha menyelesaikan pekerjaan yang saat ini sedang dihadapi sebab akan berpengaruh pada kehidupan di masa mendatang.**