Mohon tunggu...
aji sasongko
aji sasongko Mohon Tunggu... -

pemerhati isu-isu politik, demokrasi, dan sosial

Selanjutnya

Tutup

Politik

Karena Jokowi Tak Mampu

26 April 2014   12:51 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:10 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemberitaan mengenai siapa calon cawapres Jokowi terus muncul. Hingga saat ini belum ada nama yang dikeluarkan. Namun para pengamat maupun politikus sudah banyak bicara tentang kriteria.

Ada yang bilang, si kandidat haruslah berlatar belakang militer. Ada yang bilang harus mengerti ekonomi. Ada yang bilang harus mengerti pertahanan. Ada yang bilang harus mengerti manajemen pemerintahan. Bahkan ada yang bilang harus bisa berbahasa Inggris agar tidak malu-maluin kalau berbicara di forum internasional.

Semua itu benar. Calon cawapres Jokowi haruslah orang yang bisa menutup-nutupi segala kekurangan Jokowi. Kita tahu, Jokowi sangat minim pengalaman di hampir seluruh bidang. Pengalaman dia hanyalah mengurusi Solo, kota yang relatif tidak besar. Di Jakarta pun dia belum menunjukkan prestasi. Kiprah di panggung internasional? Apalagi!

Ketidaklayakan Jokowi untuk menjadi pemimpin negeri ini sebenarnya sudah bisa terlihat dari kualitas omongannya. Setiap ditanya soal visi dan misi, jawabannya selalu menghindar. Itulah bukti bahwa sebenarnya Jokowi tidak mampu.

Eh, saya lupa. Dia pernah bilang visinya adalah “Revolusi Mental”. Intinya, dari mengubah dari negativisme menjadi positivisme. Saya jadi teringat Vicky Prasetyo dengan ucapan-ucapannya:  kontroversi hati, konspirasi kemakmuran, mempertakut statusisasi, labil ekonomi.

Kembali ke soal ketidaklayakan Jokowi. Jelas Gubernur Jakarta ini hanya bermodalkan pencitraan untuk maju memperebutkan RI-1. Padahal kita butuh pemimpin yang memiliki kualitas terbaik. Persoalan negeri ini begitu banyak dan rumit. Ekonomi makro, ekonomi mikro, pertahanan, ketahanan pangan, ketahanan energi, kejahatan transnasional, luar negeri, kesejahteraan sosial, keamanan nasional, kerukunan umat beragama, dan lain sebagainya. Masing-masing itu memiliki beragam persoalan yang membutuhkan keputusan tepat dari pemimpin. Tidak bisa kita mengandalkan pemimpin yang tidak tahu apa-apa tentang berbagai persoalan itu.

Untuk menjadi pemimpin, tentu dibutuhkan kapabilitas yang baik. Tantangan yang di hadapi Indonesia dan generasi di dalamnya akan semakin kompleks di masa mendatang. Kiprah Indonesia di panggung global, yang kini sudah semakin mantap, harus dijaga. Indonesia dituntut bisa turut berpartisipasi dalam mengatasi krisis ekonomi global, masalah ketahanan pangan dan energi, termasuk membangun harmoni di tingkat dunia.

Rakyat harus cerdas memilih pemimpin. Tidak hanya melihat tokoh ini dan itu mau bekerja hanya karena dia mau masuk ke dalam gorong-gorong. Urusan bangsa ini jauh lebih besar daripada itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun