Mohon tunggu...
Aji
Aji Mohon Tunggu... Penulis - Cuma Manusia

Rakyat saja

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rumah Sejuk

25 Maret 2021   12:31 Diperbarui: 25 Maret 2021   12:55 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersembunyi dibalik jendela kaca

Memandang halaman yang penuh pohon serta rumput yang kehijauan

Nirmala, gadis kecil yang ingin keluar menantang alam

Tapi sayang cah ayu, disana hujan, tiada kesudahan

Hujan mebasahi dinding, jendela kaca, pohon, bunga, ranting, maupun rumput

Tak hanya itu hujan juga menghapus telapak langkah kaki yang telah menginjak tanah bumi

Nirmala bersandar, dengan membawa bunga matahari ditangannya, dia memandangi hujan dengan penuh muka drama

Antara senang maupun muram

 Menyesalnya Nirmala tak bisa bermain di halaman belakang rumah yang penuh kesejukkan

 

Smentara ini kamu jangan kemana-mana nduk, diluar masih hujan kata ibu Ayu

Ini ibu bawain kertas, kamu kan pandai melipat jarak, bermain origami?... 

Buatkan ibu perahu kertas nduk, supaya ibu, kamu, dan ayahmu bisa menyelusuri samudra bersama-sama..

Nirmala, gadis kecil yang suka akan alam, penghijauan, maupun bentangan bumi semesta 

Melipat kertas origami yang diberikan oleh ibunya...

Sambil melipat kertas...

Ibu kenapa hujan diluar sana belum kesudahan ibu. Padahal, aku ingin sekali bermain dan bersua pada makhluk diluar sana ibu?...  

Nduk, cah ayu anak ibu sebentar dulu, untuk saat ini kamu belum bisa bersua dan bermain.

 nanti setelah hujan reda kamu boleh main sepuasnya kok dihalaman belakang rumah yang hijau itu..

 percayalah hujan seperti waktu anakku, mereka hanyalan Fana yang tak abadi selamanya.

Nirmala, gadis ayu kembali bersandar, dan terus memandang rintikan hujan yang membasahi semesta...

 Dan juga halaman belakang rumah penuh pohon cemara

Origami Nirmala... fiksi Cuma belaka

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun