Selain kegiatan literasi sastra yang bertujuan untuk menambah wawasan dan pemahaman sastra Indonesia kepada para murid-murid SD yang ada di desa Muncar. Kami juga memiliki program-program yang betujuan untuk menggali potensi-potensi dan kearfian lokal yang ada di desa Muncar. Dimana sasaran program kerja UNNES GIAT 8 berfokus terhadap pengembangan wisata desa Muncar. Langkah pertama yang dilakukan guna merealisasikan tujuan UNNES GIAT 8 adalah dengan membangun spot foto selfie; berupa spot duduk, cermin cembung, pembuatan pintu dan papan peraturan pemancingan. Serta pembuatan taman toga dimana semua program-program tersebut bertujuan untuk memperindah pemandangan yang ada di lingkungan wisata Ngidam Muncar.
Pembuatan Spot foto di lingkungan wisata Ngidam Muncar dilakukan pada hari ke-3 penerjunan oleh mahasiswa KKN yang dibantu oleh pengelola, antusiasme kami sangat tinggi karena dari pihak pengelola dan masyarakat juga turut membantu kami, untuk bahan yang terdiri dari material kami mendapatkanya dengan budget kami sendiri, sedangkan untuk tenaga kami bersama-sama dibantu oleh pengelola. Pembuatan spot foto selfie berupa spot duduk menghabiskan waktu selama 18 hari untuk menyelesaikannya. Setelah spot duduk itu jadi kami melanjutkan nya dengan membuat taman toga, alasan pembuatan taman toga adalah untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat mengenai pentingnya tanaman-tanaman obat sebagai pencegahan pertama apabila sedang sakit. Tanaman-tanaman obat yang ditanam meliputi jahe, kunyit, sereh, pandan, lidah buaya, temulawak yang dibarengi dengan tanaman-tanaman hias seperti rumput gajah, lidah mertua, daun spider plant, dan Asoka. Pembuatan taman menghabiskan waktu selama 2 hari. Taman toga ini dinamai Taman Toga Eren, yang merupakan singkatan dari Eling Karesikan (Eren) yang dimaksudkan untuk mengingatkan kepada masyarakat agar selalu menjaga kebersihan di lingkungan wisata Ngidam.
Kami kemudian melanjutkan kegiatan kami dengan membuat pintu dan papan peraturan pemancingan di Ngidam. Hal itu dilakukan karena sebelumnya tempat pemancingan tidak memiliki pintu dan peraturan, kami dan pihak pengelola kemudian bekerja sama untuk membuat pintu dan peraturan tersebut yang dapat diselesaikan dalam waktu 3 hari. Setelah selesai, kami lalu mengerjakan pembuatan spot foto selfie cermin cembung yang dipasang di jalan wisata Ngidam. Hal itu bertujuan untuk menambah spot foto disana dan sebagai imbauan kepada pengendara agar lebih hati-hati, karena jalanan cukup menikung.
Melalui program-program kami tersebut, kami berharap bahwa apa yang telah kami lakukan untuk Desa Muncar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan pengunjung di wisata Ngidam Muncar. Sangat di sayangkan waktu kami berasa kurang untuk mengembangkan lebih potensi-potensi yang ada di Desa Muncar, dan semoga para adik-adik dan teman-teman kami dari UNNES nantinya yang beruntung untuk melaksanakan KKN di Muncar mampu melanjutkan dan mengembangkan apa yang telah kami bangun dan lakukan selama di sana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H