Mohon tunggu...
Aji Saka
Aji Saka Mohon Tunggu... Aktor - Aktor

Penikmat film dan sesekali mengamati politik di negeri ini

Selanjutnya

Tutup

Raket

Piala Thomas Mempersatukan Kita

18 Oktober 2021   07:35 Diperbarui: 18 Oktober 2021   07:41 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Olah raga banyak diyakini sebagai kegiatan yang bisa menyatukan perbedaan, pun begitu juga bisa memicu permusuhan. Namun, kita fokus aja pada hal yang positif, yaitu olah raga untuk persatuan dan kebaikan. Contohnya adalah ajang turnamen bulu tangking Piala Thomas yang dihelat di Denmark tahun ini.

Untuk pertama kalinya sejak 2002, Indonesia menjuarai lagi Piala Thomas dengan skor 3-0 atas China. Ada yang nyeletuk di media sosial "hanya di era Jokowi piala Thomas bisa pulang" ha..ha...ini hanyalah sarkasme untuk menyindir era SBY. ah...kita lupakan aja hal itu yang terlihat; apapun yang terjadi selalu dikaitkan dengan politik.

Seperti pada olimpiade Jepang 2020, Piala Thomas 2020 ini juga didukung oleh semua lapisan masyarakat Indonesia. Mereka bersatu padu dalam asa dan harapan agar Ginting dkk memenangkan turnamen tersebut. Tidak peduli apa agama mereka, pilihan politiknya, suku atau rasnya. Hanya dalam hal olah ragalah kita bersatu tanpa perbedaan untuk menjunjung dan mengangkat nama Indonesia di dunia Internasional.

Kalau dalam olahraga kita bisa bersatu, kenapa dalam hal lainnya tidak bisa? ya...itulah pertanyaan yang ada di benak setiap orang. Kita semua mendambakan kedamaian dalam persatuan tetapi dalam kenyataan kita terlalu sering bertikai sesama anak bangsa. Politik membuat kita bertikai, ekonomi membuat kita saling menjatuhkan dalam persaingan, sosial membuat kita mengabaikan kelompok minoritas.

Oleh karena itu, alangkah bijaknya kalo pada momen kemenangan piala Thomas ini kita bisa mengambil hikmah untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan. Ada kalanga kita bertikai, bersaing, berbeda pendapat. Namun, jangan sampai membuat bangsa kita tercerai berai sebagaimana bangsa yang lain yang hancul karena pertikaian. Welcome home Thomas....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun