Mohon tunggu...
Aji Rahmat Sentosa
Aji Rahmat Sentosa Mohon Tunggu... Mahasiswa - PenaAbstrak

Seorang pecundang yang malas menulis. Menantikan kebahagiaan namun tidak menjemputnya. Hingga datang suatu massa, hanya bernafas tanpa bergerak. Menunggu keajaiban datang. Temui saya juga di @ajirahmat29

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Fenomena dan Struktur Kebahasaan pada Puisi Emha Ainun Najib dan Taufiq Ismail

13 Februari 2021   14:41 Diperbarui: 13 Februari 2021   15:32 4725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

FENOMENA DAN STRUKTUR KEBAHASAAN PADA PUISI KETIKA ENGKAU BERSEMBAHYANG KARYA EMHA AINUN NAJIB DAN PUISI SAJADAH PANJANG KARYA TAUFIQ ISMAIL

Aji Rahmat Sentosa, 17.03.1.0009. Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Majalengka. E-mail: ajirahmat12tpme@gmail.com

  1. FENOMENA DAN STRUKTUR KEBAHASAAN DALAM PUISI
  • Puisi Ketika Engkau Bersembahyang Karya Emha Ainun Najib

KETIKA ENGKAU BERSEMBAHYANG

Karya: Emha Ainun Najib

Ketika engkau bersembahyang
Oleh takbirmu pintu langit terkuakkan
Partikel udara dan ruang hampa bergetar
Bersama-sama mengucapkan allahu akbar

Bacaan Al-Fatihah dan surah
Membuat kegelapan terbuka matanya
Setiap doa dan pernyataan pasrah
Membentangkan jembatan cahaya

Tegak tubuh alifmu mengakar ke pusat bumi
Ruku' lam badanmu memandangi asal-usul diri
Kemudian mim sujudmu menangis
Di dalam cinta Allah hati gerimis

Sujud adalah satu-satunya hakekat hidup
Karena perjalanan hanya untuk tua dan redup
Ilmu dan peradaban takkan sampai
Kepada asal mula setiap jiwa kembali

Maka sembahyang adalah kehidupan ini sendiri
Pergi sejauh-jauhnya agar sampai kembali
Badan di peras jiwa dipompa tak terkira-kira
Kalau diri pecah terbelah, sujud mengutuhkannya
Sembahyang di atas sajadah cahaya
Melangkah perlahan-lahan ke rumah rahasia
Rumah yang tak ada ruang tak ada waktunya
Yang tak bisa dikisahkan kepada siapapun

Oleh-olehmu dari sembahyang adalah sinar wajah
Pancaran yang tak terumuskan oleh ilmu fisika
Hatimu sabar mulia, kaki seteguh batu karang
Dadamu mencakrawala, seluas 'arasy sembilan puluh sembilan.

Puisi Ketika Engkau Berembahyang merupakan puisi dari buah karya Emha Ainun Najib. Puisi ini mengangkat tema salat. Dalam ajaran islam, salat merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat muslim. Berkenaan dengan fenomena yang harus ditelisik dari puisi Ketika Engkau Bersembahyang karya Emha Ainun Najib ini sarat tentang kehidupan dan kematian. Sebuah pengingat tentang pentingnya melaksanakan salat. Dalam penyampaiannya, Emha Ainun Najib melukiskan kata-kata dengan begitu indah. Dari mulai takbir hingga ke sujud, Emha menjelaskan sedemikian apik dengan menonjolkan suatu perbandingan-perbandingan langsung yang menambah kesan hasrmonis dalam setiap baitnya. Dalam puisi disebut juga dengan gaya bahasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun