Bab 2: Pertemuan Tak Terduga
Hari sudah hampir beranjak siang ketika Ghean menyeruput kopinya dengan suara keras, sesuatu yang biasanya akan membuat Fira kesal, namun anehnya kali ini tidak. Ia menatap pria di hadapannya, seseorang yang tiba-tiba muncul di kafe dan mengambil tempat di mejanya, seperti karakter yang masuk tanpa diundang dalam cerita yang sedang ia coba tulis.
Fira menyandarkan diri di kursi dan mengamati Ghean lebih dekat. Dia bukan tipe orang yang Fira bayangkan akan menarik perhatiannya---penampilan Ghean terlalu santai, cenderung cuek, dan tampaknya orang yang tidak terlalu peduli apa yang dipikirkan orang lain. Namun, entah kenapa ada sesuatu yang menarik dalam caranya berbicara---ringan, tanpa beban, seolah dunia tidak terlalu rumit untuk dihadapi.
"Jadi, Fira," Ghean memulai percakapan, menarik perhatian Fira dari lamunan, "kamu sudah berapa lama mencoba menyelesaikan naskah itu?"
Fira tersentak. "Hah? Oh, ini..." ia melirik layar laptopnya yang masih kosong. "Sudah seminggu. Aku... stuck."
Ghean mengangkat alis. "Stuck gimana? Kamu penulis, kan? Bukannya ide itu datang sendiri?"
Fira mendesah. "Ah, seandainya semudah itu. Menulis itu lebih seperti... seperti mencoba memancing ikan di danau yang tenang, tapi tidak ada ikan yang menggigit."
"Atau mungkin umpannya salah?" balas Ghean cepat, membuat Fira tersenyum kecil.
Fira menggeleng pelan. "Mungkin. Tapi bukan hanya soal umpan. Kadang, inspirasi memang... hilang begitu saja."
Ghean menyeruput lagi kopinya, kali ini lebih pelan. "Inspirasi hilang, ya? Hmm, menurutku kamu butuh penyegaran. Cobalah lakukan sesuatu yang tidak terduga. Kadang inspirasi muncul dari hal-hal yang tidak kita rencanakan."
Fira mendesah, mencoba menghindari nasihat klise seperti itu, tapi ada benarnya juga. "Seperti apa? Misalnya tiba-tiba aku pergi mendaki gunung atau mendaftar kelas yoga?"