Mohon tunggu...
Aji NurRohman
Aji NurRohman Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa IAIN JEMBER /FTIK/PAI/A7

Dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan agama hidup menjadi terarah, dengan seni hidup menjadi indah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Benarkah Guru Menghukum Murid?

21 April 2020   19:51 Diperbarui: 21 April 2020   19:48 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inilah salah satu keistimewaan guru dari orang tua. Pada dasarnya semua orang di dunia harus memiliki guru karena mustahil orang tua mendidik anaknya sendiri. Karena anak tersebut akan meremehkan orang tua dan orang tua tidak akan tega menghukum anaknya sendiri. Oleh karena itu pentinglah seorang manusia memiliki guru terutama guru agama. Karena seorang guru agama memiliki barokah tersendiri yang mana suatu saat akan menuntun jalan menuju akhirat.


Bolehkah dan benar/salahkah guru menghukum murid? Sangat boleh dan benar, karena selain memberikan efek jera, hukuman berfungsi untuk melihat seberapa besar keikhlasan, ketulusan, ketawaddu'an dan ketaatan murid dalam menuntut ilmu. Hal ini sangat berpengaruh kepada masa depan seorang murid dalam menjalani kehidupan dilingkungan masyarakat. Bentuk pengajaran seorang guru bermacam-macam dan karakter murid juga demikian. Hukuman adalah salah satu bentuk ujian yg diberikan guru.


Syaikhona kholil al-bangkalani atau biasa akrab disebut mbah kholil bangkalan memiliki banyak murid yang akhirnya menjadi ulama besar semua. Mbah kholil sangat unik dan berbeda-beda dalam mengajar murid-muridnya. Jarang sekali yang di ajar ngaji olehnya, melaikan di beri perintah. Ada yang di perintah mencari kayu, memotong bambu, memasak, mengantar surat dan ada juga yang dikurung dengan kurungan ayam dan lain-lain. Namun sang murid sangat ikhlas dan tidak ada keluhan sedikitpun.


Memanjakan murid sama dengan menghancuekan masa depan mereka dan sebaliknya menyengsarakan murid sama dengan menyelamatkan masa depan mereka. Oleh karena itu mari bersikap tegas dan profesional sebagai seorang guru dan menjadi contoh bagi semua muridnya. Ada hal penting yang harus dimiliki seorang murid yaitu pasrah (menyerahkan jiwa dan raganya) karena tidak ada guru yang menjerumuskan kepada keburukan, dan semua tindakan guru akan dipertanggung jawabkan diakhirat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun