Mohon tunggu...
Aji NurRohman
Aji NurRohman Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa IAIN JEMBER /FTIK/PAI/A7

Dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan agama hidup menjadi terarah, dengan seni hidup menjadi indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menyusuri Jati Diri

4 April 2020   06:48 Diperbarui: 4 April 2020   07:20 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kucari kesejatian diri ini


menyambut terik matahari
Seraya ku bersimpu di depan malaikatku tuk memohon restu perjalananku, Seprempat malam kuhadapkan telapak tangan ke langit merah, memohon petunjuk merambahi jalan yang terarah. Kucoba tafsirkan mimpi, Kudengar burung bernyanyi, kutanyai rumput yang menari. Dan tak sedikitpun kutemukan arti.

Toah masjid berbunyi dan Mega merah pun berlari meninggalkan bumi, embun kian berlari menerangi jalan ini, Entah suasana hati ini masih galap dan sunyi

bagai siang tanpa matahari
Bagai malam tanpa rembulan
Bagai kemarau tanpa hujan

Oh tuhan...
ini lah takdir yang engkau tusukkan
Kutau Gula tak semanis madu
Tetesan keringat mengalir deras
Bagai airterjun jatuh mengikis Padas
Mesin otak pun kian memanas
Mengancam perjalanah darah yang sangat ganas.

Oh tuhan...
inilah nikmat yang kau berikan
Hidup dengan penuh pengorbanan
Yang akan di timbang di Yaumil Mizan
Dan dunia sebagai lembar pertanggung jawaban
Oh tuhan...

Karya : Aji Nur Rohman (dulur Cepot)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun