Mohon tunggu...
Aji NurRohman
Aji NurRohman Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa IAIN JEMBER /FTIK/PAI/A7

Dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan agama hidup menjadi terarah, dengan seni hidup menjadi indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pagiku di Mana

3 April 2020   12:25 Diperbarui: 3 April 2020   12:41 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lantunan irama di hari itu.
Kutagih pagiku yang sempat kau rampas dari malammu.


Jika...
Harus serupa dengan hujan,
aku tak akan menangis
diri ini bersama daun malam.
Aku serupa rembulan di pagiku yang sempat kau rampas.
Rembulan itu sepertinya memilih kamu,

atau aku yang
terbengkalai oleh malammu.
Embun pagi, jika dikau bisa
banjiri malamnya. Aku bersukur.
Aku gembira.
Aku akan ada di setiap tangis malammu, namun hati ini beda denganmu. 

Aku selimuti malammu dengan gerahnya pagi ini.


(faizur Maulidi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun