SEMARANG - Maulid Nabi memiliki makna yang istimewa bagi umat Islam. Selain untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, Maulid Nabi sering dijadikan momentum yang tepat untuk merenung dan merefleksikan diri, terhadap kecintaan kepada Rasulullah.Hari ini, Kamis (19/09), masih dalam suasana Maulid Nabi, jamaah Badan Amalan Islam (BAI) Masjid Al-Hikmah Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah mendapatkan materi tentang sejarah dan sikap serta sifat Nabi Muhammad.
Ustadz Nur Kholis Mujahid menerangkan bahwa umat Islam apabila cinta dengan nabinya, maka sudah sepantasnya tahu tentang seluk beluk kehidupan Rasulullah.
"Kita kalau mengaku cinta Nabi dan ingin mendapatkan syafaat nya, paling tidak kita harus tahu tentang Nabi," katanya.
Ia juga memberikan contoh kebiasaan Rasul yang bisa dilakukan oleh para jamaah, misalnya bangun di sepertiga malam lalu mengambil wudhu dan mendirikan sholat tahajud.
"Kemudian membaca Al-Quran dan beristighfar sebelum subuh. Bagaimana dengan kita? Istighfar sebelum subuh itu waktu yang sangat istimewa, nikmat," terangnya.
Bila umat muslim memahami kebaikan-kebaikan dari sunnah nabi maka akan sangat terasa nikmatnya, karena ganjaran yang didapat sangatlah besar.
Untuk itu sudah seharusnya kita terus berusaha mengikuti akhlak Rasulullah untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, agar kita mendapatkan rida dan ampunan dari Allah SWT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H