Mohon tunggu...
Aji Nugroho
Aji Nugroho Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mahasiswa UB Garap Penelitian Berbasis Pewarna Alami dari Bunga Telang yang Bersifat Antimikroba

14 Mei 2016   19:54 Diperbarui: 14 Mei 2016   20:02 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Permasalahan pangan saat ini difokuskan kepada keamanannya. Pangan yang dikonsumsi akan memiliki dampak positif dan negatif bergantung dari beberapa faktor. Salah satunya adalah bahan tambahan pangan yang sering digunakan yaitu pewarna, karena tingginya antusiasme konsumen terhadap produk pangan yang memiliki kenampakan warna menarik. Namun sangat disayangkan, kebanyakan dari industri pangan yang beredar menggunakan pewarna sintetis dengan alasan lebih murah dan mudah pengaplikasiannya. Berdasarkan sumber yang diperoleh pewarna sintetik Brilliant blue dapat memicu kanker ginjal pada tikus percobaan, dan indigo carmine dapat memicu glioma otak pada tikus jantan.

Sekelompok mahasiswa UB Fakultas Teknologi Pertanian melakukan inovasi baru, dikoordinasi oleh Ikhtiar Eka Prasetyani bersama dengan Aji Nugroho dan Anindyah Febriyani melakukan penelitian mengenai pewarna alami. Bukan hanya sekedar pewarna saja namun juga memiliki nilai lebih yaitu sifat antimikroba yang dapat diaplikasikan dalam pengolahan pangan sehingga produk yang dihasilkan memiliki warna yang menarik sekaligus memiliki umur simpan yang lama. Pewarna alami yang sedang diteliti berasal dari bunga Telang (Clitoria ternatea). 

Bunga Telang (Clitoria ternatea) merupakan bunga yang berasal dari Asia dan tersebar luar di kawasan tropis. Jadi bunga Telang ini mudah ditemukan di Indonesia. Selama ini air rendaman bunga Telang, dapat di konsumsi untuk meredakan sariawan, dan dapat pula digunakan sebagai obat tetes mata. Warnanya yang biru pekat menjadikan bunga Telang berpotensi sebagai pewarna alami. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, selama ini ekstrak pewarna bunga Telang kurang dimanfaatkan secara luas. Salah satu contoh aplikasi produk yang menggunakan pewarna bunga Telang yaitu es lilin.

20160425-191533-57371da03cafbdc910cf66c9.jpg
20160425-191533-57371da03cafbdc910cf66c9.jpg
Ekstraksi bunga Telang sebagai pewarna alami bersifat antimikrobia ini diharapkan dapat memberikan alternatif pewarna biru untuk diaplikasikan pada bahan pangan sebagai pengganti pewarna sintetik berbahaya serta untuk meningkatkan value dari bunga Telang itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun