Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jadi Komut Pertamina Ahok Dapat Apa?

22 November 2019   19:48 Diperbarui: 22 November 2019   20:13 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah bisa diduga sebelumnya, Ahok akan menduduki jabatan Komisaris Utama (Komut) Pertamina, karena jabatan ini yang tergolong aman bagi Ahok, dibandingkan jabatan Direktur Utama.

Tidak perlu menunggu awal Desember, seperti yang dikatakan Menteri BUMN, Erick Thohir, yang akan memberikan kepastian sebelumnya. Ternyata 'lebih cepat, lebih baik' agar kegaduhan terkait pencalonan Ahok tidak terus berlangsung.

Ditengah pertentangan berbagai pihak terhadap pencalonan Ahok sebagai Bos BUMN, Erick Thohir tetap konsisten memutuskan Ahok sebagai Komut Pertamina.

Ibarat kata, biar anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu. Biarpun banyak yang menentang dan menolak, Erick Thohir terus berlalu, dan tidak peduli.

Seperti dilansir Kumparan, Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok resmi menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (persero). Ahok menggantikan posisi Tanri Abeng.

"Insyaallah sudah putus dari beliau, pak Basuki akan jadi Komut Pertamina," kata Erick di Istana Negara, Jakarta, Jumat (22/11).

Ahok sah menjadi Komisaris Utama Pertamina, sesuai dengan pernyataan Menteri BUMN, Erick Thohir diatas. Keputusan ini lebih cepat dari rencana semuala.

Namun Tidak berarti kegaduhan ini akan berlalu. Meskipun nantinya Ahok sudah resmi menjadi Komut Pertamina, karena kartel mafia migas tidak akan menerima begitu saja.

Polemik tentang pengangkatan Ahok sebagai Komut Pertamina akan terus berlangsung. Kartel mafia migas akan terus menggunakan orang-orang yang omongannya cukup berpengaruh dimasyarakat sebagai 'corong'.

Bisa saja pengamat ekonomi, politik, dan bahkan Serikat Pekerja Pertamina, yang akan dimanfaatkan untuk terus menyuarakan penolakan terhadap Ahok, meskipun posisinya bukan di Dewan direksi Pertamina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun