Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Di Balik Dua Pelukan Politik Surya Paloh yang Berbeda

13 November 2019   07:44 Diperbarui: 13 November 2019   08:56 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Tribunews.com

Ada yang cukup menarik perhatian publik dalam puncak acara tersebut, dimana Surya Paloh berhasil mewujudkan keinginan Jokowi, atas kecemburuannya terhadap Sohibul Iman. Surya Paloh memeluk Jokowi dengan penuh persahabatan.

Berbagai kalangan menganggap pelukan Surya Paloh terhadap Jokowi tersebut, sebagai simbol mencairnya seluruh kebekuan politik. Secara kontekstual bisa ditafsirkan begitu, tapi dalam politik banyak sisi yang harus dilihat kedepan.

Ada dua pelukan yang berbeda konteks, pertama, pelukan Surya Paloh terhadap Sohibul Iman. Kedua, pelukan Surya Paloh terhadap Jokowi. Sepintas terlihat kedua pelukan tersebut sama maknanya, tapi dalam hal suasana jelas berbeda.

Pakar ekspresi, Handoko Gani yang turut mengamati baik pelukan Surya Paloh terhadap Sohibul Iman, juga mengamati pelukan Surya Paloh terhadap Jokowi. Hadoko menilai, secara ekspresi dan gesture, kedua pelukan Surya Paloh tersebut ada perbedaan, seperti yang saya kutip dari Detik.com.

"Pesannya bukan di pelukan. Ini jangan terpaku pada pelukan. Ini justru mengingatkan. Ketika kita melihat pelukan antara Surya Paloh-Sohibul Iman versus Surya Paloh-Jokowi, sesungguhnya kita melihat dua jenis pelukan yang memang berbeda. Surya Paloh-Sohibul Iman tentunya spontan. Sedangkan, Surya Paloh-Jokowi tentunya tidak spontan," kata Handoko kepada wartawan, Selasa (12/11/2019).

Handoko menduga perbedaan pelukan ini ada karena faktor emosi itu sendiri. 

"Hipotesis saya, perbedaan kedua adalah pada emosinya itu sendiri. Kita tahu bahwa berpelukan antarpria di Indonesia itu sesuatu hal yang bukan budaya. Kebiasaan pun hanya dilakukan bila kedua belah pihak terbiasa dengan berpelukan," ujarnya.

"Kita melihat bahwa pelukan Paloh-Sohibul adalah pelukan bermakna keakraban, dengan perasaan pertemanan yang gembira. Sementara, pelukan Paloh-Jokowi adalah pelukan yang lebih bermakna 'saling memaklumi, saling memaafkan, saling guyup kembali'," lanjutnya.

Pengamatan Handoko ini ada benarnya, karena secara emosional pelukan Surya Paloh-Sohibul Iman, memang secara pagutan emosinya berbeda dengan pelukan Surya Paloh-Jokowi. 

Pertanyaanya kenapa bisa berbeda.? Ya jelas berbeda baik dari segi momentum maupun dari segi suasana hati.

Pelukan Surya Paloh-Sohibul Iman, adalah pelukan dua orang yang merasakan sama-sama tersisihkan dari kelompok besar, sehingga suasana hatinya membuat mereka merasa sebagai teman senasib. Maka wajar kalau pelukan tersebut berpagut dengan penuh emosional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun