Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Formalitas yang di Formalinkan

11 November 2019   07:22 Diperbarui: 11 November 2019   08:22 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi: kanalsatu.com

Ntar kalau dibilang yang begitu bukanlah sesuatu yang gak penting, malah dicap Liberal, terlalu radikal cara berpikirnya. Pidato itu bukan dinilai berapa panjang dan lamanya, tapi esensi dan subastansi dari apa yang disampaikan bisa difahami audience atau gak.

Kita memang harus meniru negara-negara yang sudah maju, terutama carae mereka berpikir dan bertindak untuk maju. Cuma mengurangi ucapan salam saja tidaklah meninggalkan adat dan budaya kok.

Perlu dipertanyakan, apakah pembukaan pidato dengan berpanjang-panjang, dan disusupkan bahasa Arab itu bagian dari budaya kita.? Enggak kan, udah jelas-jelas itu bahasa Arab, bukan bahasa kita.

Hal-hal formalitas seperti itu tidak perlu "di formalin-kan", atau diawetkan, buat apa, cuma membuat kita menghabiskan waktu untuk hal yang tidak terlalu perlu. Tidak akan mengurangi nilai kita sebagai bangsa yange beradab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun