DPRD DKI butuh darah Segar dan suasana baru dari anak baru yang bersikap jujur dan kritis, yang mampu mengembalikan fungsi anggota Dewan yang sesuai dengan amanat Konstitusi. Harusnya, anggota dewan yang lama, dan masih dengan pola pikir yang lama, berterima kasih kepada William, karena dia sudah mengembalikan marwah DPRD DKI, yang sekian lama sudah sangat buruk citranya.
Curi uang Gaya lama
Andrinof Chaniago, yang merupakan Mantan Ketua Bapenas, ikut berkomentar terkait terkuaknya beberapa item anggaran yang dinilai tidak masuk akal di KUA-PPAS untuk APBD DKI Jakarta 2020. Menurut dia, patut diduga adanya temuan item anggaran tak wajar tersebut mengindikasikan kembalinya pencurian uang APBD gaya lama di DKI Jakarta.
Jadi memang hal-hal baru yang dimunculkan anak baru agak sulit diterima sebagian besar orang yang terganggu kepentingannya, wajar kalau apa yang dilakukan oleh William direspon secara negatif oleh kalangan Anggota Dewan yang sudah lama.
Andrinof menganggap modus-modus pencurian uang APBD, penuh kongkalingkong antara oknum aparat dengan para penyedia barang dan jasa. Sehingga munculnya anggaran yang tidak perlu dalam usulan anggaran adalah bagian dari kepentingan tersebut.
"Ayo kita tidak bicara politik dan tidak bicara orang! Kita bicara modus-modus dan proses pencurian uang APBD-nya saja. Biasanya, ada oknum aparat yg sudah kongkalikong dengan calon penyedia barang dan jasa. Setelah itu, muncul rencana belanja barang yg tidak perlu atau melebihi keperluan," tulis Andrinof melalui laman facebooknya, Kamis (31/10). Sumber
Kalau melihat data temuan William, apa yang dikatakan Andrinof ada benarnya, karena usulan anggaran yang terkesan janggal tersebut seakan-akan memang sekedar diada-adakan, bukanlah sesuai dengan kebutuhan.
Kalau mengacu pada apa yang dikatakan Ahok, bahwa e-Budgeting itu diadakan memang untuk kepentingan trasparansi anggaran, agar semua masyarakat bisa akses dan bisa berkontribusi untuk mengawasi. Pada kenyataannya berbeda dengan keinginan Anies, sehingga dia perlu mengubah sistem yang dianggapnya tidak smart tersebut.
Meskipun ada teguran keras dari para Anggota lama di DPRD DKI, PSI tetaplah menjadi "anak baru" yang kritis, dengan tradisi baru yang investigatif, demi menjaga uang rakyat. Jadilah anjing rakyat yang menjaga ketat uang rakyat, jangan sampai terkontaminasi oleh prilaku orang-orang lama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H