Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sandiaga Uno Menolak Masuk Dalam Pemerintahan?

14 Oktober 2019   19:33 Diperbarui: 14 Oktober 2019   19:57 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisa saja tidak menutup kemungkinan Sandi menerima tawaran tersebut, kalau semuanya sudah jelas, dan mendengar langsung dari mulut Prabowo atau dari Jokowi, karena sampai saat ini Gerindra sendiri belum bisa memastikan bergabung atau tidaknya dengan Pemerintah.

Kepastian soal sikap Gerindra baru diputuskan dalam rakornas yang digelar Rabu (16/10). Di rakornas tersebut Prabowo yang juga menjadi ketua dewan pembina akan mendengar pandangan dan masukan para pengurus DPP, DPD tingkat provinsi, hingga DPC tingkat kabupaten/kota.

Bagi Sandi sendiri soal berkontribusi pada Pemerintah itu tidak harus dari dalam, dari luar Pemerintahan justeru bisa lebih konstruktif. Kalau dari dalam dikuatirkannya cuma asal bapak senang, jadi tidak bisa berkontribusi secara maksimal.

"Kita perlu urun rembuk dan saya bersedia untuk memberikan masukan dari luar pemerintahan menyampaikan hal-hal yang seperti pil pahit. Karena kalau sudah di dalam pemerintahan, itu nanti di khawatirkan semuanya kan 'asal bapak senang'," tegas Sandi.

Sangat kecil kemungkinannya Sandi menolak tawaran sebagai Menteri Jokowi. Kalau Prabowo sendiri yang meminta, dan Jokowi menawarkan, dan koalisi partai pendukung Jokowi-Ma'ruf pun bisa menerima, kemungkinan besar Sandi tidak kuasa untuk menolaknya.

Sikap Sandi ini patutlah diapresiasi, karena dia tidak seperti politisi kebanyakan, yang sangat haus akan jabatan, sehingga harga diripun sanggup mereka pertaruhkan.

Sebagai seorang politisi dan pengusaha yang profesional, jelas Sandi bisa menempatkan diri ditengah-tengah banyak politisi yang ingin merebut kursi Menteri lewat lobi-lobi politik partai akhir-akhir ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun