Itu memang hak mereka untuk berpendapat, tapi pendapat tersebut menjadi salah ketika disebar luaskan di media sosial, sehingga memancing reaksi publik untuk mempublikasikan narasi yang sejenis.
Meskipun dalam pandangan mereka itu adalah sebuah kebenaran, namun ketika fakta sebenarnya terungkap, harusnya mereka juga bisa menerima fakta tersebut sebagai sebuah kebenaran, tapi pada kenyataannya tetap demikian.
Kalau pernyataan Prabowo saja sudah tidak dipercaya mereka, maka kebenaran seperti apa lagi yang perlu diungkapkan. Atau jangan-jangan memang bukan fakta sebenarnya yang mereka butuhkan.?
Mereka memang senang memainkan Narasi sinisme hanya untuk mengukur seberapa banyak publik yang sepemikiran dengan mereka. Pada kenyataannya memang masih banyak masyarakat yang sinis dan apriori terhadap Pemerintah.
Seorang Prabowo pun tidak bisa meluruskan pandangan mereka yang sudah bengkok. Mereka lebih senang dan merasa terwakili oleh pernyataan Hanum Rais yang sangat sinis.
Itulah realitas masyarakat kita hasil dari dua Pilpres yang sudah dilangsungkan, luka hati dan kebencian terus terpupuk dengan rapi dalam sanubari mereka.
Rekonsiliasi antara Prabowo dan Jokowi, sangat diharapkan bukan hanya sebatas bagi-bagi kursi. Menyatukan kembali masyarakat yang sudah terbelah akibat Pilpres adalah amanat yang harus dituntaskan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H