Tapi kalau seandainya, disamping jabatan Menteri Pertahanan bagi Prabowo, ditambah tiga kursi menteri untuk partai Gerindra, wah menang banyak dong Gerindra. Apa kata Partai oposisi yang lainnya dong.
Ini sama saja Gerindra ingin memgaduk-aduk soliditas koalisi partai pendukung Jokowi-Ma'ruf. Memang sih itu baru berupa penawaran dari Gerindra, dan Gerindra pun tidak mempermasalahkan seandainya tidak bisa diterima, dan Gerindra akan berada diluar Pemerintahan.
Ancaman halus Gerindra ini tentunya akan menjadi pertimbangan Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Sebetulnya apa yang ditawarkan Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, sudah cukup memadai bagi oposisi. Namun rupanya ada yang lebih besar lagi menjadi harapan Prabowo.
Memberikan jabatan Menteri Pertahanan bagi Prabowo haruslah diperhitungkan Jokowi secara matang. Jabatan tersebut sangat riskan jika ada ditangan oposisi, meskipun sudah masuk didalam kabinet, tidak pada posisi sebagai oposisi.
Sudah cukup bijaksana apa yang dilakukan Jokowi, mau bagi-bagi kursi dengan oposisi, meskipun itu bukanlah sebuah kelaziman.
Perlu dikaji secara matang baik buruknya, dan tentunya ada kesepakatan secara tertulis secara hukum, bukan semata-mata transaksi politik layaknya dagang sapi. Dagang sapi saja tetap memperjuangkan untung rugi, apa lagi transaksi yang bersifat politik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H