Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Antara BEM SI, Joshua Wong, dan Wakil Rakyat

1 Oktober 2019   07:31 Diperbarui: 1 Oktober 2019   08:27 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya benar-benar salut dengan Joshua Wong..tokoh Pro Demokrasi Hongkong, lima tahun yang lalu, saat ia masih berusia 17 tahun, dia mampu menggerakkan hati 120 ribu rakyat Hongkong untuk merebut kedaulatan rakyatnya, dengan Ruh perjuangan Tianan Men.

Sementara di belahan Indonesia pada waktu yang sama saat itu, para orang tua gaek sedang sibuk berkoalisi dan berkolusi menghancurkan dan merebut demokrasi dari tangan Rakyat Indonesia, lewat oligarki politik yang mereka ciptakan perantara koalisi Partai.

Foto: Bangkokpost
Foto: Bangkokpost
Lima tahun kemudian, Joshua wong yang kini berusia 22 tahun, kembali memimpin demo di Hongkong. Sudah lima Bulan demo berlangsung, tidak satupun fasilitas publik yang dirusak. Demo sangat tertib tanpa ada kegaduhan yang disusupi berbagai kepentingan.

Di Indonesia demo mahasiswa dibawah komando Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI yang tidak senyawa, khususnya di Jakarta, yang ditumpangi oleh pelajar dan elemen masyarakat, sudah banyak fasilitas publik yang dirusak.

Padahal demo baru berlangsung beberapa hari. Bagaimana kalau demo berlangsung selama Lima bulan seperti di Hongkong, bisa-bisa Jakarta sudah di bumi hanguskan mereka.

Di masa lalu, demo mahasiswa kalau sudah merasa ada yang menumpangi, mahasiswa akan mundur balik ke kampus. Agar citra mahasiswa sebagai kaum terpelajar bisa tetap terjaga.

Semua aspirasi mahasiswa pada dasarnya sudah dipenuhi. Diluar aksi demo mahasiswa di Gedung DPR-MPR, kelompok mahasiswa lainnya melakukan uji materi Undang-Undang yang dianggap menimbulkan polemik.

Jelas cara-cara ini jauh lebih terdidik, menjadi tahu substansi permasalahan yang sebenarnya. Bahkan UU KPK yang disahkan oleh 80 Anggota DPR pun dipertanyakan mereka keabsahannnya.

Ada juga kelompok BEM Jakarta, menempuh cara yang berbeda dengan BEM SI. Mereka membuat kelompok diskusi untuk membahas RUU yang menjadi polemik, sesuai dengan kapasitas mereka sebagai kaum terpelajar.

Di tengah kekisruhan demo mahasiswa menggugat revisi UU KPK dan RKUHP, serta beberapa RUU lainnya, DPR dan DPD yang berakhir masa jabatannya kemarin (30/9/2019), mendapat kabar gembira.

Anggota DPR dan DPD yang tidak terpilih kembali mendapat Tabungan Hari Tua (THT), yang nilainya sangat fantastis. Tabungan hari tua anggota DPD, jika ditotal untuk 116 orang, maka jumlah yang dibayarkan oleh Taspen adalah Rp 1,36 miliar. Sedangkan untuk anggota DPR, dengan jumlah 556 orang, maka Taspen membayarkan sebesar Rp 6,22 miliar. Sumber

Selain itu, mereka juga mendapat uang pensiun yang diterima seumur hidup, yang nilainya sesuai dengan masa pengabdian sebagai Wakil rakyat. Nikmat mana lagi yang mau didustakan oleh Wakil rakyat, meskipun terbilang tidak produktif.

Tiga hal yang sangat kontras, Joshua Wong yang masih terbilang sangat muda, mampu mengendalikan massa demo di Hongkong, tanpa ada kegaduhan dan perusakan fasilitas publik, padahal demo sudah berlangsung selama Lima bulan.

Sementara di Indonesia, demo baru berlangsung dalam hitungan hari, berbagai fasilitas publik sudah banyak yang dirusak. Bukan soal dilakukan mahasiswa atau tidaknya, tapi mahasiswa sebagai pemrakarsa demo harusnya mampu menjaga citra baik mahasiswa.

Wakil rakyat yang sudah purna tugas, tanpa ada beban bisa menikmati fasilitas yang diberikan Pemerintah lewat Taspen, tanpa memikirkan apa yang sudah mereka wariskan dilembaga legislatif, yang akibatnya sampai sekarang masih terus dirasakan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun