Bisa di duga, Bohir yang ada dibelakang gerakan Mujahid 212 dan gerakan yang akan digalang Permadi SH, Sama dengan Bohir aksi yang digerakkan Kivlan Zein.
Selama gerakan-gerakan seperti ini terus dibiarkan, maka lambat laun wibawa Pemerintahan akan runtuh. Semua ini kembali kepada lemahnya penegakan hukum. Rapot Merah Pemerintahan Jokowi padae Periode pertama juga soal lemahnya penegakan hukum.
Memberangus HTI jangan cuma mencabut izin organisasinya. Sudah sangat jelas kalau HTI itu bukan Ormas agama, tapi organisasi politik yang dikemas dengan agama. Makanya keberadaan mereka di Timur Tengah tidak bisa diterima.
Aksi Mujahid 212 sangat kental nuansa HTI nya, karena memang momen tersebut adalah kesempatan bagi mereka untuk memperlihatkan pada Pemerintah bahwa mereka masih eksis di Republik Indonesia.
Aksi Mujahid 212 tidak terlepas dari gerakan yang sedang dirancang oleh Permadi SH, karena untuk dukungan massanya, tetap melibatkan elemen 212. Seperti yang diungkapkannya pada CNN Indonesia.
"Kita bagi pekerjaan. Kalau sudah langkah kita tetap kita juga mendatangkan habib yang menangani 212 supaya 212 ikut bersama dalam people power ini untuk memperkuat gerakan ini sehingga tujuannya berhasil," kata Permadi.
Tidak bisa dibilang kalau gerakan tersebut tidak terkait hasil Pilpres 2019, karena gerakan ini masih mengusung kepentingan yang sama, yakni menolak keterpilihan Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia untuk kedua kalinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H