Kekuatan inilah yang diincar neo-kolonialis gaya baru ingin menguasai industri rokok, tapi dengan mematahkan ketangguhan industri kretek Indonesia. Caranya lewat kampanye ANTI ROKOK Sekarang ROKOK MEMBUNUHMU.
Tahukah Anda bahwa kretek Indonesia pernah merajai pasar rokok dunia, sehingga rokok putih selama ratusan tahun tidak bisa mengalahkan rokok kretek Indonesia.
Maka untuk menghancurkan industri rokok kretek Indonesia, dimunculkanlah berbagai propaganda atas nama Kesehatan, dengan menggandeng WHO, WTO dan pemerintahan Indonesia soal bahaya nikotin tinggi.
Dengan berlindung di balik isu kesehatan, beleid pembatasan tembakau akhirnya disahkan tahun 2009.
Industri rokok kretek terpukul, sementara rokok putih diuntungkan. Dengan slogan "low tar, low nicotin", rokok kretek sempoyongan, sementara rokok putih yang menggunakan tembakau Virginia masih di atas angin,
Padahal selama ratusan tahun rokok putih tak pernah bisa menggeser rokok kretek.
Dalam buku Membunuh Indonesia. Konspirasi Global Penghancuran Kretek diulas tentang adanya perang global melawan tembakau.
Kampanye anti tembakau sesungguhnya bermula dari persaingan bisnis nikotin antara industri farmasi dengan industri tembakau di Amerika Serikat.
Perusahaan farmasi berkepentingan menguasai nikotin sebagai bahan dasar produk Nicotine Replacement Therapy (NRT).
Sebetulnya tanpa upaya Pemerintah mengurangi perokok, lambat lain juga industri rokok Indonesia akan mati sendiri. Akibat dari konspirasi global yang memang ingin Membunuh Indonesia Lewat berbagai Industri, yang dianggap saingan bagi Industri negara asing.
Lihat saja fakta adanya raksasa perusahaan rokok dunia masuk ke Indonesia. Yang perlahan-lahan mencaplok perusahaan rokok Indonesia.
Philips Morris mencaplok Sampoerna (2005) dan BAT mengakuisi Bentoel (2009). Perusahaan farmasi yang menjual terapi rokok juga kian populer di Indonesia.