Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pimpinan KPK Mencla-mencle, Seperti Kerakap di Atas Batu

15 September 2019   19:12 Diperbarui: 15 September 2019   20:38 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalaupun nantinya revisi UU KPK tersebut mengakibatkan pelemahan KPK, maka rakyat pun tidak akan tinggal diam, tapi ketika pimpinan KPK Ikut berpolitik, dan tidak konsisten dengan tanggung jawab yang diamanahkan, maka rakyatpun menjadi bingung.

Kalau Pimpinan KPK sendiri tidak konsisten dan plinplan, seperti orang bingung, bagaimana dengan rakyat yang Ikut menyaksikan peristiwa yang sedang dialami lembaga KPK saat ini.

 Satu sisi Agus bersama pimpinan KPK lainnya telah menyerahkan tanggung jawab sepenuhnya terkait pemberantasan korupsi kepada Presiden Jokowi, tapi disisi lain Pimpinan KPK menunggu perintah presiden apakah kedepannya masih dipercaya hingga akhir periode Desember nanti.

"Kami menunggu perintah. Apakah kemudian, kami masih akan dipercaya sampai bulan Desember tetap operasional seperti biasa, terus terang kami menunggu perintah itu," kata Agus.

Nah inikan sesuatu yang membingungkan. Kalau benar-benar konsisten ingin menyerahkan mandat kepada Presiden, maka tinggalkan KPK dan lupakan semua fasilitas yang diberikan Pemerintah, dan tidak perlu lagi menunggu tugas dan perintah dari Presiden, buat apa lagi.?

Tunjukkan dong pada Presiden, bahwa sebagai Pimpinan KPK konsekwen menyerahkan mandat kepada Presiden, dan tidak ada kepentingan lagi dengan KPK, itu baru konsisten dengan apa yang sudah dilakukan.

Kalau masih mengharap dan menunggu perintah Presiden, itu namanya mencla-mencle dan kekanak-kanakan. Menyerahkan mandat kepada Presiden hanya bentuk protes dan ngambek pada sikap Presiden, dan itu bukanlah cerminan seorang pemimpin.

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun