Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ada Konglomerat di Balik Pemindahan Ibu Kota?

29 Agustus 2019   19:32 Diperbarui: 29 Agustus 2019   20:44 1188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada yang menduga alasan Pemindahan Ibu Kota sarat dengan kepentingan Bisnis dan Politik. Apakah benar demikian.? Mari kita tela'ah bersama kebenarannya, apakah ini hanya sekedar isu, atau sebuah kebenaran.

Rencana pemindahan Ibu Kota sudah diwacanakan sejak beberapa tahun yang lalu, bukanlah dilakukan lantaran Presiden Joko Widodo usai dinyatakan menang Pilpres periode 2019-2024.

Setelah Pilpres baru rencana tersebut dimatangkan, itu benar. Jadi bukan baru setelah Pilpres rencana Pemindahan Kota digulirkan. Seperti yang dikatakan pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komaruddin, Rabu (28/8/2019).

"Pemindahan Ibukota itu kental nilai politik dan bisnis. Bisa saja ada dealpolitik sebelum Pilpres 2019. Dan itu hanya akan menguntungkan pihak-pihak tertentu,"

Sebelumnya Ujang beranggapan dilakukan lantaran Presiden Joko Widodo usai dinyatakan menang Pilpres periode 2019-2024.

Tidak salah juga Ujang Komarudin berpendapat demikian, namanya juga opini, apalagi posisinya sebagai pengamat politik, tentunya pendapatnya tersebut sah-sah saja, tinggal dibuktikan kebenarannya.

Masih menurut Ujang, isu adanya Konglomerat di Balik Pemindahan Ibu Kota, berdasarkan imformasi yang diterimanya, seperti yang dikatakannya,

"Kita dapat bocoran yang akan garap Agung Podomoro Group. Arahnya yang akan garap pengusaha yang dekat dengan pemerintah. Anggaran tak ada dipaksanakan. Ini yang menjadi rakyat curiga," pungkasnya

Kalau mengacu pada skema pembiayaan untuk pemindahan Ibu Kota tersebut, memang tidak bisa dipungkiri adanya keterlibatan swasta, dan itu artinya ada konglomerasi yang terlibat. Hal ini juga tidak bisa dipersalahkan, tinggal dilihat seperti apa keterlibatannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun