doping fisiknya dengan Narkoba, hanya karena kerja yang sudah melebihi waktu. Secara logika dan hitungan rasional yang melakukan hal seperti itu jelas merugikan diri sendiri dan menguntungkan perusahaan yang mempekerjakan.
Kok ada ya orang yang berpikir untukKerja melebihi ukuran waktu yang normal saja sudah merugikan, lantas agar secara fisik bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut dianggap perlu didoping dengan Narkoba, jelas ini sebuah resiko besar yang sudah ditempuh.Â
Artinya perusahaan yang mempekerjakan gak mau tahu, yang penting target kerja yang dibutuhkan terpenuhi, sementara si karyawan memaksakan diri dengan doping Narkoba agar secara fisik bisa kuat menyelesaikan pekerjaan.
Resikonya, secara fisik tubuh akan merasakan ketergantungan terhadap Narkoba, dan akan terus mengulanginya meskipun biaya yang dihabiskan untuk itu sangat mahal, bisa jadi hasil selama kerja akan dihabiskan untuk kebutuhan tersebut.Â
Resiko lainnya ketangkap polisi, kalau sudah ketangkap polisi maka biaya yang akan dikeluarkan pun jumlahnya tidak sedikit, ini sudah menjadi rahasia Umum. Selain itu resiko kehilangan pekerjaan, juga kepercayaan orang lain.
Selama 25 tahun saya bekerja di dunia entertain, khususnya dunia film, satu kali pun saya tidak pernah tertarik untuk mencari solusi ketahanan fisik dengan menggunakan Narkoba, karena saya sadar betul efek buruknya dalam jangka panjang terhadap tubuh.Â
Kerja melebihi waktu, bahkan 2 X 24 jam itu sudah saya anggap biasa, dan itu tidak pernah saya doping dengan Narkoba. Kerja seperti itu bukan sekali dua kali, bahkan seeing kerja melebihi waktu yang seharusnya, begitulah kerja di dunia film.
Di dunia entertain itu para pemakai Narkoba sangat mudah terendus pihak berwajib, karena dilingkungan itu sendiri sudah ada spion yang beredar, dan itu biasanya dari kalangan orang-orang rekan sepekerjaan.Â
Sehingga keberadaan mereka tidak kentara, maka saya ingatkan sama teman-teman, yang khususnya kerja di dunia entertain, jangan sekali-kali pakai Narkoba di lokasi shooting, akibatnya akan fatal.
Tidak ada untungnya pakai Narkoba sebagai doping dalam bekerja, yang ada akan merusak fisik dalam jangka panjang. Kalau memang secara fisik tidak memungkinkan kerja untuk melebihi waktu, lebih baik mengatur waktu kerja yang lebih sistematis dari pada menggunakan doping untuk mendongkrak stamina.Â
Memaksakan tubuh untuk menerima sesuatu di luar kemampuannya hanya akan merusak diri sendiri. Karena sama halnya memaksakan fisik di luar kapasitasnya, dengan begitu cepat atau lambat akan membuat tubuh mudah drop.
Yang perlu diingat, ketika Anda sakit maka yang akan menanggung biaya perawatannya hanya Anda sendiri, bukanlah PH tempat Anda bekerja, PH tidak akan menanggung hal-hal yang merugikan, tapi PH sangat bangga dan senang jika Anda sangat Menguntungkan.Â
Jangan lebay deh dalam bekerja, sesuaikan aja dengan kemampuan. Gak perlu gaya-gayaan dengan Narkoba, yang jelas tidak ada manfaatnya bagi kesehatan, kalau ada yang bilang mengkonsumsi Narkoba itu menyehatkan, itu adalah nasehat yang menyesatkan.
Kadang-kadang saya miris kalau mendengar berita ada crew film atau Artis film yang ketangkap karena mengkonsumsi Narkoba. Peristiwa seperti itu sering sekali terjadi, alasannya hampir semua sama, untuk doping agar tahan bekerja sampai pagi.Â
Anda bekerja mati-matian mengorbankan fisik yang untung siapa? Kalau Anda ketangkap yang rugi siapa? Perusahaan bisa dengan cepat mencari pengganti Anda, sementara Anda sendiri harus mendekam dalam penjara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H