Ini benar-benar sesuatu yang langka, disaat orang lain meminta-minta jabatan Menteri, eh Walikota Surabaya Tri Rismaharini malah menolak menjadi Menteri. Lihat saja kader Partai politik pendukung Jokowi-Ma'ruf pada sibuk meminta jatah kursi Menteri.
Memang Bu Risma tidak menolak secara terang-terangan, bahkan dia bertanya memangnya ada yang menawarkan dia jadi Menteri.? Menurutnya lagi sampai saat ini belum ada tawaran untuk menjadi menteri.
"Belum (belum ada yang menawarkan), emang siapa yang menawarkan," ujar Risma di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (19/8).
Namun Bu Risma mengatakan, akan fokus kepada tanggung jawabnya sebagai walikota sampai tahun 2020, tidak baik meninggalkan jabatan ditengah jalan, seperti yang dikatakannya pada Jawapos.com,
"Ya karena apapun itu lah, kan endak aku tinggalkan di tengah jalan. Jadi biar selesaikan dulu," ungkapnya.
Lebih lanjut Risma juga menegaskan, dirinya tidak akan meminta-minta jabatan kepada Presiden Jokowi supaya namanya bisa menjadi menteri lima tahun mendatang. Ia mengaku tahu etika, karena tak elok meminta-minta jabatan.
"Aku endak pernah minta jabatan itu. Karena itu enggak boleh, menurutku, di agamaku enggak boleh minta itu," pungkasnya.
Sikap Bu Risma diatas cukup jelas, apa yang dikatakannya adalah bentuk dari penolakannya secara diplomatis, dan itulah yang membuat Bu Megawati memberikannya jabatan di Partai sebagai Ketua DPP bidang Kebudayaan.
Menurut Megawati, Risma telah berhasil dalam mengelola kota Surabaya menjadi lebih baik dari sebelumnya. "Beliau sudah melaksanakan tugasnya, sudah terpilih dua kali. Dan ada perubahan di Surabaya. Ini luar biasa sekali," ujar Megawati di DPP PDIP, Jakarta, Senin (19/8).