Ini hanya analisa penulis berdasarkan pengamatan, dan sejarah hubungan politik antara Megawati dan Prabowo, yang perlu dukungan moril Presiden Jokowi, yang sudah dua kali Mengalahkan Prabowo. Sebagai imbalannya, Prabowo akan mendukung penuh Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf selama Lima tahun kedepan.
Untuk mendukung program Pemerintah Jokowi, Prabowo tidak lagi mempersoalkan bisa masuk atau tidak di Kabinet, namun yang terpenting Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf bisa mengakomodir ide-ide dan masukan Prabowo sesuai dengan janji Kampanyenya, demi untuk menyenangkan para pendukungnya.
Jadi Pertemuan antara Megawati, Prabowo dan Jokowi, bukanlah Pertemuan politik tentang bagi-bagi kekuasaan. Megawati dan Jokowi pastinya tidak bisa semudah itu bagi-bagi kekuasaan tanpa melibatkan Partai koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf.Â
Secara etika politik Jokowi dan Megawati sangat faham akan hal itu.
Keempat Partai politik pendukung Jokowi-Ma'ruf juga tidak perlu merespon Pertemuan tersebut secara berlebihan, tidak ada yang perlu dikuatirkan dari Pertemuan tersebut.
Megawati melibatkan Jokowi dalam pertemuannya dengan Prabowo dikarenakan, Jokowi adalah bagian dari sejarah perjanjian Batu Tulis yang Gagal direalisasikan Megawati, karena terlanjur memajukan Jokowi sebagai Capres. Padahal seharusnya saat itu Megawati mendukung pencalonan Prabowo sebagai Presiden.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H