Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekolah Bukan Sekadar Tempat Penitipan Anak

19 Juli 2019   09:56 Diperbarui: 19 Juli 2019   10:29 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, "Sekolah Sekadar Penitipan Anak, Keluarga Paling menentukan." 

Kalau menurut penulis, Sekolah justeru bukan Sekadar tempat Penitipan Anak, tapi juga Ikut menentukan Bakat dan kemampuan anak.

Sementara fungsi keluarga lebih kepada Ikut mengawasi Akhlak dan prilaku Anak, memberikan wawasan dan pengalaman anak dengan pengetahuan tambahan. Kalau hanya mengandalkan pendidikan di Sekolah, maka pengembangan pengetahuan anak tidaklah berkembang.

Dalam kunjungannya ke beberapa Sekolah, dalam rangka Hari Pertama Sekolah (HPS), Mendikbud, Muhadjir meminta para guru untuk mencermati dan mengawasi setiap peserta didik.

Pasalnya, setiap anak memiliki keunikan masing-masing. Maka, harus diberi perhatian secara khusus per individu. Dalam hal ini, jangan sampai guru mempunyai pandangan negatif terhadap anak didiknya.

"Setiap anak pasti punya kehebatannya yang terpendam. Tugas guru adalah menggali kehebatan itu dan kemudian digunakan untuk mengantar anak itu ke cita-cita sesuai dengan kemampuan yang didapatkan. Di sini semua tidak ada anak bodoh. Semua adalah anak cerdas, anak pintar. Apakah bisa digali kecerdasannya, kepintarannya itu tergantung guru," ujar mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini.

Seperti yang diakui Pak Muhajir sendiri, peran guru bukan Sekadar mendidik, tapi juga menggali kehebatan/bakat yang terpendam. Pada kenyataannya memang demikian, seorang pendidik seharusnya jeli melihat Sisi kemampuan anak didiknya, namun tidak semua tenaga pendidik punya kepekaan terhadap hal tersebut.

Penulis punya pengalaman pribadi tentang persoalan diatas. Semasa Sekolah, sejak SMP sampai SMA, penulis selalu sering dipermalukan guru hanya karena kemampuan penulis terhadap beberapa pelajaran. Tapi ada satu dua orang guru yang peka melihat kelebihan yang penulis miliki, sehingga kemampuan inilah yang digalinya.

Guru tersebut sering melibatkan penulis dalam setiap aktivitas kesenian, dan nyatanya dengan aktivitas kesenianlah penulis bisa mengharumkan Nama Sekolah. Itu terjadi saat masih di SMP. Ketika sudah di SMA juga demikian, ada beberapa guru yang intens mengawasi kelebihan penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun