Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Cara Sempurna Prabowo-Sandi Menolak Rekonsiliasi

12 Juli 2019   17:38 Diperbarui: 12 Juli 2019   17:47 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jauh-jauh hari sebetulnya Prabowo sudah memberikan sinyal tidak ingin ada negosiasi yang berbalut rekonsiliasi. Bahkan selalu menghindar jika ada pertanyaan soal rekonsiliasi, dengan alasan menunggu selesai sidang MK.

Ternyata dengan menguluru waktu tersebut membuat posisi tawar kubu Prabowo-Sandi semakin naik. Fadli Zon bersikeras untuk tidak ada rekonsiliasi, tapi Arif Poyuono menganggap berkoalisi dengan Pemerintah Jokowi-Ma'ruf akan lebih baik.

Sementara diakar rumput pendukung Prabowo-Sandi keras menolak rekonsiliasi, namun Prabowo tetap Tenang belum mengambil keputusan apa pun, meski merasa sudah banyak mengalah.

Ditengah-tengah itu, muncul ide cemerlang Dahnil Azhar, yang memberikan masukan pemulangan Habib Riziek Shihab sebagai Persyaratan rekonsiliasi. Bukan itu saja, berkembang juga usulan agar semua kasus hukum yang menyangkut pendukung Prabowo pun Minta dianggap selesai.

Kubu Prabowo-Sandi sudah sangat faham kalau Persyaratan tersebut akan ditolak Kubu Jokowi-Ma'ruf. Artinya kemungkinan besar rekonsiliasi gagal, dan apa yang diharapkan pendukung Prabowo-Sandi agar tidak merapat ke Pemerintah sudah dipenuhi.

Secara elegant Prabowo terkesan berjiwa negarawan, bijaksana dan mau diajak untuk rekonsiliasi, meskipun diposisi yang kalah, tapi disisi lain secara halus Prabowo tidak terlihat menolak rekonsiliasi. Tidak terjadi rekonsiliasi karena tidak terpenuhinya Persyaratan yang diajukan, dan itu bukan kesalahan pihak Prabowo-Sandi.

Bagaimana mungkin Prabowo-Sandi mau berkoalisi dengan Pemerintah Jokowi-Ma'ruf, karena kalau itu yang dilakukan, maka berarti mengakui kemenangan lawan. Sampai saat ini Prabowo-Sandi belum bisa menerima kemenangan Jokowi-Ma'ruf.

Dan itu terbukti dengan diajukannya kasasi kasus TSM ke MA, meskipun harapannya sangat mustahil. Dengan melakukan hal itu Prabowo-Sandi cuma ingin memperlihatkan kepada pendukungnya, bahwa mereka bukanlah penghianat.

Segala upaya tetap dilakukan, mengajukan syarat untuk rekonsiliasi pun bagian dari usaha, untung-untungan kalau kubu Jokowi-Ma'ruf mau menerima Persyaratan tersebut, bukan tanpa resiko kalau menerima Persyaratan tersebut, Karena ada Perangkap dalam Persyaratan tersebut.

Sebetulnya kedua kubu Tengah memasang Perangkap, tinggal siapa yang lebih cerdas diantara keduanya. Yang cerdas akan menghindari Perangkap Yang sudah disiapka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun