Berdasarkan pengembangan penyelidikan pihak kepolisian terhadap kasus rencana pembunuhan 4 tokoh Purnawirawan Jenderal, kepolisian menemukan fakta baru. Apa yang menjadi alasan untuk membunuh tokoh tersebut sudah mulai terungkap.
Polisi menetapkan delapan orang sebagai tersangka kasus dugaan kepemilikan senjata api ilegal dan perencanaan pembunuhan terhadap 4 tokoh nasional. Salah satu tersangka yakni, Kivlan Zen.
Target pembunuhan terhadap 4 Tokoh tersebut diperintahkan oleh Kivlan Zen, berdasarkan penyidikan polisi terhadap tersangka eksekutor, terkuak alasan Kivlan Zen ingin menghabisi 4 tokoh itu.
Salah satu tersangka mengungkapkan penyebab Kivlan Zen ingin menghabisi para tokoh dan patut dihabisi, karena dianggap berkhianat terhadap institusi,
"Jawab beliau karena patut dihabisi karena telah mengkhianati institusi," ujar Iwan saat menirukan alasan Kivlan Zen kenapa harus menghabisi nyawa Wiranto dan Luhut.
Jelas ini sangat terkait dengan narasi "Aparat Tidak Netral" yang selama ini digaungkan. Memang tidak ada penjelasan lebih jauh tentang makna berkhianat terhadap institusi, namun bisa disimpulkan bahwa ada kesalahan pemahaman terhadap tugas dan tanggung jawab Wiranto dan LBP sebagai aparatur Pemerintah.
Dalam posisi Bela negara, mereka memang harus melakukan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Dari eksternal Pemerintahan bisa saja mengasumsikan mereka tidak netral, tapi dari Sisi internal apa yang dilakukan Wiranto dan LBP bukanlah penghianatan terhadap institusi.
Kesaksian Iwan, salah satu eksekutor tersebut sudah dibantah oleh pengacara Kivlan Zen, Muhammad Yountri. Menurut Yountri justru Iwan yang mendatangi Kivlan dan mengatakan akan dibunuh oleh 4 tokoh.
Nah dari pernyataan Yountri ini beda lagi, kenapa polisi tidak mempertemukan Kivlan dan Iwan, agar semua penjelasan keduanya bisa didengar langsung oleh penyidik, tidak cuma mendengar dari salah satu pihak saja. Pengakuan Yountri, pihaknya kesulitan untuk bertemu dengan Iwan.