Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Masih Adakah Dalang di Belakang Kivlan Zen dan Habil Marati?

11 Juni 2019   21:45 Diperbarui: 11 Juni 2019   22:16 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kivlan Zen sudah ditetapkan sebagai tersangka perbuatan makar. Hal ini berdasarkan pengakuan salah seorang eksekutor yang diminta untuk membunuh, Wiranto, Luhut B Panjaitan, Gories Merre dan Budi Gunawan, serta direktur Lembaga Survei Yunarto Wijaya.

Dan memang sang eksekutor menerima sejumlah uang dari Kivlan Zen, namun tidak berarti Kivlan adalah dalang atau Mastermind dari kerusuhan yang terjadi pada waktu itu. Kalaupun benar apa yang dikatakan sang eksekutor, maka posisi Kivlan hanyalah mediator antara eksekutor dengan dalang sebenarnya.

Dalam pengungkapan kasus ini, publik lebih menunggu siapa yang menjadi dalang kerusuhan, otak perencanaan dari kerusuhan dan rencana pembunuhan sejumlah tokoh tersebut. Apa Yang menjadi motif pembunuhan terhadap tokoh-tokoh tersebut.

Dari peristiwa kerusuhan 21-22 Mei 2019, beberapa jenderal purnawirawan sudah ditangkap, selain mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen terkait kasus dugaan penyebaran berita bohong dan makar, ada juga Mantan Danjen Kopassus, Mayjen Jenderal (Purn) Soenarko, atas dugaan kepemilikan senjata ilegal.

Selain dua jenderal Purnawirawan TNI tersebut, ada juga Purnawirawan jenderal Polri, Mantan Kapolda Metro Jaya Komisaris Jenderal Polisi (Purn) Mohammad Sofjan Jacoeb juga ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus makar.

Memang seperti diketahui ketiga Purnawirawan jenderal ini adalah merupakan bagian dari simpatisan Prabowo, dan berpihak kepada kubu Prabowo-Sandi. Namun keterlibatan mereka dalam Kerusuhan masih didalami pihak kepolisian.

Dari hasil pemeriksaan kepolisian terhadap eksekutor yang diperintahkan untuk membunuh para Tokoh tersebut diatas, baru Kivlan Zen yang secara jelas posisinya, namun belum bisa disebut sebagai dalang Kerusuhan tersebut.

Yang di tunggu publik adalah pengungkapan siapa dalang yang merencanakan Kerusuhan, dan yang membiaya kerusuhan, dengan merekrut berbagai preman dan kelompok masyarakat yang terlibat dalam kerusuhan. Karena dibutuhkan dana yang besar untuk menggerakkan Massa dalam kerusuhan tersebut.

Yang sangat memberatkan Kivlan, keterlibatannya dalam kasus kepemilikan senjata api yang dimiliki enam tersangka pembunuh bayaran yang diduga berencana akan membunuh empat tokoh dan satu Direktur lembaga survei.

Berdasarkan pengakuan salah satu eksekutor, Irfansyah, Kivlan memerintahkan pembunuhan terhadap 4 Tokoh yang ada dalam Pemerintahan Jokowi, dan satu direktur lembaga survei Nasional. Jelas ini sebuah pembunuhan yang terencana.

Persoalannya apa kepentingannya membunuh tokoh-tokoh tersebut, dan siapa yang mempunyai kepentingan.? Pastinya ada pihak lain selain Kivlan yang mempunyai kepentingan tersebut, sehingga sanggup menggelontorkan dana yang begitu besar untuk menciptakan kerusuhan.

Ada satu tokoh lagi yang diduga sebagai donatur, yaitu Habil Marati. Dia disebut telah mengucurkan uang sebanyak Rp 60 juta untuk menyokong aksi para eksekutor. Siapa sebetulnya Habil, seberapa besar kekayaan yang dimilikinya, dan apa kepentingannya terhadap pembunuhan tokoh-tokoh tersebut.?

Berdasarkan informasi yang dilansir viva.co.id, Habil Marati adalah seorang politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan juga calon anggota legislatif periode 2019-2024 dari daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Tenggara. Dia merupakan lulusan S1 dan S2 di sebuah universitas di Sumatera Utara, dari imformasi ini tidak disebutkan apakah dia juga seorang pengusaha, yang memiliki kekuatan ekonomi.

Sangat kecil kemungkinannya kalau Habil ini dianggap sebagai penyandang dana, saya menduga dia hanyalah kaki tangan seseorang yang memiliki kekayaan yang luar biasa, Habil hanyalah pion yang siap pasang badan untuk menutupi penyandang dana yang sebenarnya.

Yang jelas penyidikan kasus ini tidak cukup hanya berhenti sampai pada Kivlan, Soenarko, Sofjan Jacob dan Habil Marati, kepolisian harus bisa mengungkap siapa dalang sebenarnya dalam kasus kerusuhan 21-22 Mei yang baru lalu. Dengan terungkapnya dalang kerusuhan tersebut nantinya, maka akan terungkap juga motif dari rencana kerusuhan tersebut.

Sumber:

1. Liputan6.com
2. Tribunews.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun