Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Masih Adakah Dalang di Belakang Kivlan Zen dan Habil Marati?

11 Juni 2019   21:45 Diperbarui: 11 Juni 2019   22:16 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Persoalannya apa kepentingannya membunuh tokoh-tokoh tersebut, dan siapa yang mempunyai kepentingan.? Pastinya ada pihak lain selain Kivlan yang mempunyai kepentingan tersebut, sehingga sanggup menggelontorkan dana yang begitu besar untuk menciptakan kerusuhan.

Ada satu tokoh lagi yang diduga sebagai donatur, yaitu Habil Marati. Dia disebut telah mengucurkan uang sebanyak Rp 60 juta untuk menyokong aksi para eksekutor. Siapa sebetulnya Habil, seberapa besar kekayaan yang dimilikinya, dan apa kepentingannya terhadap pembunuhan tokoh-tokoh tersebut.?

Berdasarkan informasi yang dilansir viva.co.id, Habil Marati adalah seorang politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan juga calon anggota legislatif periode 2019-2024 dari daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Tenggara. Dia merupakan lulusan S1 dan S2 di sebuah universitas di Sumatera Utara, dari imformasi ini tidak disebutkan apakah dia juga seorang pengusaha, yang memiliki kekuatan ekonomi.

Sangat kecil kemungkinannya kalau Habil ini dianggap sebagai penyandang dana, saya menduga dia hanyalah kaki tangan seseorang yang memiliki kekayaan yang luar biasa, Habil hanyalah pion yang siap pasang badan untuk menutupi penyandang dana yang sebenarnya.

Yang jelas penyidikan kasus ini tidak cukup hanya berhenti sampai pada Kivlan, Soenarko, Sofjan Jacob dan Habil Marati, kepolisian harus bisa mengungkap siapa dalang sebenarnya dalam kasus kerusuhan 21-22 Mei yang baru lalu. Dengan terungkapnya dalang kerusuhan tersebut nantinya, maka akan terungkap juga motif dari rencana kerusuhan tersebut.

Sumber:

1. Liputan6.com
2. Tribunews.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun