"Udah deh..kamu jangan banyak alasan, mulai sekarang kamu jangan hubungi om lagi ya...ini tante lagi marah sama om kamu.."Â
Itulah telepon terakhir dari ABG tersebut, setelah itu dia tidak pernah lagi telepon.
***
Sebulan berlalu, saya pun mulai melupakannya. Tapi hari ini saya benar-benar dikagetkan dengan kedatangannya dikantor, dia datang dengan wajah sedih.
"Maaf om..mungkin kedatangan aku mengagetkan om..tapi aku gak mau ganggu om kok.."
"Terus apa tujuan kamu kesini..."
"Aku cuma mau bilang...aku hamil om.."
"Apa...? Hamil..? Terus apa urusannya dengan saya..kamu mau jebak saya ya"
Saya benar-benar panik mendengar apa Yang diucapakannya, saya pikir musibah apa yang akan saya hadapi nanti.
"Gak om..om gak usah takut...saya mau menikah sama orang yang sudah menghamili saya...saya cuma mau kasih tahu itu aja kok om..."
Itulah cerita sahabat saya Prof. Pebrianob beberapa bulan yang lalu, pada sebuah pertemuan yang cukup serius dengan saya, tentang pengalamannya dekat sama seorang ABG dan diteror diajak nikah, ternyata Prof. Pebrianob cuma sebatas sayang, seperti sayang pada anak-anaknya, tapi rupanya beda dengan perasaan ABG tersebut pada Prof.Pebrianob.