Kurang didukung apa coba Prabowo-Sandi, dipilih berdasarkan Ijtima' Ulama, dan didukung oleh para pendukung yang militan. Ulama itu Pewaris Nabi, tentu do'anya sangat didengar Tuhan.
Selain itu para Ulama dan pendukung Prabowo-Sandi melakukan Munajat dan doa bersama di Monas, yang dihadiri ribuan pendukung fanatiknya. Bukan itu saja, Neno Warisman sampai menciptakan sebuah puisi doa sebagai Munajat kepada Allah Ta'ala.
Dengan khusu'nya Neno membacakan puisi tersebut, puisi yang isinya sempat menghebohkan jagat politik Indonesia, dimana ada bait puisinya yang terkesan mengancam, kalau tidak dikabulkan do'anya, dikuatirkan tidak ada lagi yang akan menyembah Tuhan. Inilah sebagian bait puisi Neno tersebut,
jangan, jangan Engkau tinggalkan kami dan menangkan kami
Karena jika Engkau tidak menangkan
Kami khawatir ya Allah
Kami khawatir ya Allah
Tak ada lagi yang menyembah-Mu
Jadilah isi puisi tersebut diperbincangkan, dan menjadi sesuatu yang sangat kontroversial. Seharusnya doa tersebut diijabah Allah, namun nyatanya sampai saat ini Prabowo-Sandi belum ditentukan sebagai Pemenang.
Salahkah Doa Neno tersebut.?
Tidaklah Salah, siapapun berhak berdoa apa saja, dengan cara apapun, namun diterima atau tidaknya sebuah doa tergantung kehendak Allah Ta'ala, tidak satu manusiapun bisa memaksa Tuhan untuk menerima do'anya.
Memang berdoa pun perlu mengetahui Adabnya, sekalipun sudah memenuhi Adab dan ketentuannya, tetap saja diterima atau tidaknya sebuah doa merupakan hak Prerogatif Allah. Kalau pun sebuah doa belum dikabulkan, bukan berarti doa tersebut tidak diterima, bisa jadi Allah masih menundanya.
Yang lebih seru lagi do'anya Amien Rais, yang sampai mengatakan Tuhan akan malu kalau tidak memenangkan Prabowo-Sandi, sulit memahami apa yang ingin disampaikan Amien Rais tersebut, betapa tingginya dia memposisikan Prabowo-Sandi dihadapan Tuhan.
Pada kenyataannya, sampai sekarang Tuhan belum memenangkan Prabowo-Sandi, apakah dengan demikian Tuhan akan Malu.? Jelas tidak, kitalah sebagai manusia harusnya malu, karena apa yang kita inginkan belum sesuai dengan keinginan Tuhan.
Menurut saya, Tuhan punya alasan yang tidak kita ketahui, kenapa DIA belum mengabulkan doa Neno dan Amien Rais, serta para pendukung Prabowo-Sandi, bisa jadi doa tersebut tidak "Mantul," tidak menyentuh apa Yang diinginkan Tuhan.
Doa yang baik haruslah disampaikan dengan cara dan Adab yang baik, penuh dengan kerendahan hati, karena posisi yang berdoa berada pada posisi memohon, dalam memohonpun tidak ada unsur memaksa dan kesombongan, karena manusia tidak pantas sombong.
Inilah yang patut direnungkan, bahwa Tuhan ada pada posisi yang Paling Berhak, sementara manusia pada posisi berharap, yang secara esensial berharap belas kasihan Tuhan. Kalau sudah dalam kondisi seperti itu harusnya pada posisi dengan segala kerendahan hati, tidak bisa merasa paling suci dan paling didengar do'anya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H