Kalau diibaratkan seorang petinju saat ini SBY sudah mau menggantungkan sarung tinjunya. Secara politis isyarat itulah yang ingin disampaikan SBY lewat AHY dan Ibas, dalam kunjungan AHY dan Ibas beserta isteri masing-masing ke Open House di Istana bersilaturahmi dengan Pak Jokowi dan Ibu Iriana.
Dalam kunjungan tersebut, AHY dan Ibas diterima secara khusus, tidak ikut antrian dengan masyarakat umum dalam open house tersebut. Meskipun hanya 15 menit, namun Pertemuan tersebut bukanlah sekedar silaturahmi biasa. SBY tidak Ikut hadir karena masih dalam keadaan berduka.
Kenapa saya mengatakan AHY dan Ibas membawa pesan SBY.? Karena memang keduanya bukan sekedar beranjangsana dengan keluarga Presiden, tapi juga berkunjung kekediaman para Mantan Presiden Republik Indonesia. Pesan yang ingin disampaikan SBY cukup jelas, keterwakilan AHY dan Ibas adalah pesan regenerasi kepemimpinannya, secara tidak langsung SBY ingin menitipkan anak-anaknya kepada para tokoh yang dikunjungi.
Proses alih generasi kepemimpinan SBY sedang berlangsung, dan SBY meminta kedua anaknya untuk menemui para mantan dan Keluarga Presiden, sebagai penghormatan SBY kepada tokoh-tokoh tersebut, dimana saat Pemakaman Ibu Ani Yudhoyono, tokoh-tokoh tersebut turut hadir.
SBY juga ingin memberikan pelajaran sikap seorang negarawan kepada kedua anaknya, mengajarkan Adab dalam menjaga silaturakhim, terlebih lagi kedua anaknya adalah calon pemimpin masa depan, dan juga sebagai politisi sangat diperlukan adab.
Seperti kita ketahui, selepas dari mengunjungi Presiden Jokowi di Istana, AHY dan Ibas beserta isteri masing-masing, juga berkunjung kerumah Mantan Presiden ke 5, Megawati Soekarno putri di jalan Tengku Umar.
Di kediaman Megawati mereka disambut dengan hangat oleh Ibu Megawati dan Keluarga. Dari foto-foto yang tersebar di media Sosial, sangat terlihat kehangatan hubungan antar keluarga tersebut, dan Ibu Mega pun terkesan sudah menganggap seperti bagian dari anaknya sendiri.